Format Kutipan Menggunakan Chicago Style

Chicago Style

Dalam dunia akademik, setiap kutipan yang Anda tulis memiliki peran penting tidak hanya sebagai bukti validitas argumen, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap karya ilmiah orang lain. Kutipan yang tepat mencerminkan integritas akademik dan membantu pembaca menelusuri sumber informasi yang digunakan dalam tulisan Anda. Salah satu sistem kutipan yang paling dihormati dan luas penggunaannya adalah Chicago Style. Gaya ini sering kali menjadi pilihan utama dalam penulisan sejarah, sastra, teologi, dan ilmu sosial lainnya karena fleksibilitas dan kelengkapannya. Chicago Style memungkinkan penggunaan dua format utama: catatan dan bibliografi (notes and bibliography), serta penulis-tanggal (author-date), yang masing-masing digunakan sesuai dengan konteks bidang keilmuan.

Jika Anda merasa bingung tentang bagaimana format kutipan menggunakan Chicago Style, tenang saja artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah, dengan bahasa yang ringan, jelas, dan pastinya lengkap. Anda akan mempelajari bagaimana cara menulis footnote secara tepat, menyusun bibliografi yang rapi, serta mengenali perbedaan format tergantung jenis sumbernya, seperti buku, jurnal, atau situs web. Di dalamnya, kita akan membahas tentang Chicago Style citation, bagaimana proses penulisan kutipan Chicago, serta memberikan beberapa contoh footnote Chicago Style agar Anda bisa langsung mempraktikkannya tanpa takut salah. Dengan pemahaman yang baik, Anda akan lebih percaya diri saat menulis karya ilmiah yang profesional dan etis.

Baca Juga: Teknik Parafrase dan Kutipan yang Benar dalam Skripsi Bisnis

Apa Itu Chicago Style?

Sistem gaya penulisan yang dikembangkan oleh University of Chicago Press. Gaya ini memiliki dua format utama: Notes and Bibliography (Catatan dan Daftar Pustaka) yang lebih umum digunakan dalam bidang humaniora, serta Author-Date (Penulis-Tahun) yang biasa digunakan di bidang ilmu alam dan sosial. Setiap format memiliki aturan spesifik tergantung pada jenis sumber yang dikutip dan tujuan penggunaannya dalam teks akademik.

Dalam artikel ini, kita akan fokus pada Notes and Bibliography, yang mencakup catatan kaki (footnotes) dan daftar pustaka. Inilah bentuk paling umum dari Chicago Style citation yang Anda akan temui di dunia akademik, terutama dalam penulisan sejarah, filsafat, seni, dan literatur, karena memberikan keleluasaan dalam memberi konteks tambahan melalui catatan kaki tanpa mengganggu alur utama tulisan.

Mengapa Menggunakan Chicago Style?

Menggunakan Chicago Style citation memberi kesan profesional pada karya ilmiah Anda. Ini bukan hanya soal gaya tapi juga soal standar akademik, keakuratan referensi, dan kemampuan untuk menelusuri informasi. Keunggulan Chicago Style antara lain:

  • Menyediakan informasi lengkap tentang sumber. 
  • Menekankan keterbacaan dan kemudahan akses sumber. 
  • Sangat cocok untuk karya dengan banyak kutipan dari teks klasik atau sumber primer. 

Format Dasar Footnote dalam Chicago Style

Dalam sistem catatan kaki, kutipan ditempatkan di bagian bawah halaman menggunakan angka kecil yang mengarah ke catatan. Berikut struktur dasar dari penulisan kutipan Chicago: Nama Penulis, Judul Buku (Tempat Terbit: Penerbit, Tahun), nomor halaman. Contoh: ^1 Michel Foucault, Discipline and Punish: The Birth of the Prison (New York: Vintage Books, 1995), 28. Catatan kaki ini adalah bentuk paling umum dari Chicago Style citation. Setelah itu, Anda juga harus menyertakan sumber tersebut dalam daftar pustaka di akhir tulisan.

Penulisan Footnote dari Buku

Jika Anda mengutip dari sebuah buku, berikut struktur penulisan kutipan Chicago dalam bentuk catatan kaki: Nama lengkap penulis (nama depan dulu), judul buku (dalam italic), tempat penerbitan, penerbit, tahun, dan nomor halaman yang dikutip. Contoh Footnote Chicago Style: ^2 Yuval Noah Harari, Sapiens: A Brief History of Humankind (London: Harper, 2014), 112. Dalam daftar pustaka, penulisan menjadi: Harari, Yuval Noah. Sapiens: A Brief History of Humankind. London: Harper, 2014. Dengan memahami format ini, Anda sudah setengah jalan dalam menguasai penulisan kutipan Chicago.

 

Penulisan Footnote dari Artikel Jurnal

Artikel dari jurnal ilmiah memiliki format yang sedikit berbeda. Anda perlu menambahkan informasi jurnal seperti nama jurnal, volume, nomor, dan halaman. Contoh Footnote Chicago Style:

^3 Sarah Miller, “Narrative Identity and the Self,” Journal of Narrative Theory 42, no. 1 (2012): 45.

Daftar pustaka:

Miller, Sarah. “Narrative Identity and the Self.” Journal of Narrative Theory 42, no. 1 (2012): 33–55.

Chicago Style citation memungkinkan Anda menampilkan sumber secara lengkap namun tetap rapi.

Penulisan Footnote dari Website

Untuk sumber daring, penulisan kutipan Chicago tetap bisa dilakukan, tapi dengan beberapa penyesuaian. Tambahkan URL dan tanggal akses jika diperlukan. Contoh:

^4 Dewi Lestari, “Seni dalam Perspektif Filsafat,” Filosofi Harian, 23 Februari 2023, https://www.filosofiharian.id/seni-dalam-filsafat.

Daftar pustaka:

Lestari, Dewi. “Seni dalam Perspektif Filsafat.” Filosofi Harian, 23 Februari 2023. https://www.filosofiharian.id/seni-dalam-filsafat.

Dengan format ini, pembaca bisa menelusuri informasi Anda dengan mudah dan transparan.

Kutipan Ulang dari Sumber yang Sama

Jika Anda mengutip sumber yang sama berkali-kali, Anda bisa menyederhanakannya menggunakan Ibid. (singkatan dari ibidem, artinya “di tempat yang sama”) dalam catatan kaki berikutnya. Contoh:

^5 Harari, Sapiens, 112.
^6 Ibid., 115.

Dengan cara ini, penulisan Anda tetap ringkas tanpa mengulang data yang sama. Ini adalah ciri khas yang memperlihatkan penguasaan atas penulisan kutipan Chicago.

Contoh Penulisan Footnote untuk Sumber Lain

Berikut beberapa contoh footnote Chicago Style lainnya berdasarkan jenis sumber:

  1. Artikel Surat Kabar:

Ahmad Sahal, “Literasi Digital dan Remaja,” Kompas, 17 Maret 2024.

  1. Daftar pustaka:

Sahal, Ahmad. “Literasi Digital dan Remaja.” Kompas, 17 Maret 2024.

  1. Film:

Laskar Pelangi, directed by Riri Riza (Miles Films, 2008), DVD.

  1. Daftar pustaka:

Laskar Pelangi. Directed by Riri Riza. Miles Films, 2008. DVD.

Dari sini Anda bisa lihat bagaimana fleksibel dan luasnya Chicago Style citation dalam mengakomodasi berbagai jenis sumber.

Format Daftar Pustaka Chicago Style

Semua kutipan yang Anda tulis sebagai catatan kaki harus dicantumkan pula dalam daftar pustaka di akhir tulisan. Berikut beberapa aturan umum:

  • Urutkan berdasarkan abjad nama belakang penulis. 
  • Gunakan indentasi menggantung (hanging indent). 
  • Judul buku dicetak miring. 
  • Judul artikel dalam tanda kutip, nama jurnal atau surat kabar dicetak miring. 

Perbedaan Chicago Style dengan Gaya Lain

Berikut perbandingan penulisan kutipan Chicago dengan gaya kutipan lainnya:

  • APA Style: (Harari, 2014, p. 112) 
  • MLA Style: (Harari 112) 
  • Chicago Style (footnote): Harari, Sapiens, 112. 

Chicago lebih kaya informasi dalam kutipan, karena itulah banyak digunakan di bidang studi yang mengandalkan konteks historis dan sumber primer.

Tips Praktis Menggunakan Chicago Style

Gunakan manajer referensi seperti Zotero atau EndNote yang mendukung Chicago Style citation untuk mempermudah pengelolaan sumber. Simpan informasi lengkap sumber sejak awal, seperti nama penulis, tahun, dan tempat terbit. Gunakan “Ibid.” dengan hati-hati dan hanya untuk kutipan berurutan dari sumber yang sama. Selain itu, periksa ulang daftar pustaka agar konsisten dan akurat, memastikan bahwa setiap sumber tercantum dengan benar sesuai format

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Meskipun tampaknya sederhana, banyak penulis pemula masih melakukan kesalahan dalam penulisan kutipan Chicago Style, seperti tidak menuliskan nomor halaman, tidak mencantumkan tanggal akses untuk sumber daring, atau menyalin format dari gaya lain (seperti APA) ke dalam catatan kaki Chicago. Kesalahan-kesalahan ini bisa menyebabkan kebingungannya pembaca dan mengurangi kredibilitas tulisan Anda.

Pastikan Anda selalu mengecek kembali dengan panduan resmi atau menggunakan contoh footnote Chicago Style sebagai referensi. Dengan memperhatikan setiap detail, Anda akan lebih mudah menghindari kesalahan dan memastikan bahwa kutipan Anda sesuai dengan standar yang berlaku.

Baca Juga: Teknik menulis kutipan tidak langsung

Kesimpulan

Menguasai format kutipan menggunakan Chicago Style bisa jadi tantangan awal bagi penulis pemula, tetapi dengan pemahaman yang baik dan latihan yang konsisten, Anda akan terbiasa dengan cepat. Gaya ini bukan hanya soal mencantumkan sumber melainkan juga menunjukkan integritas akademik dan perhatian terhadap detail. Dengan membekali diri Anda dengan pengetahuan tentang Chicago Style citation, memahami seluk-beluk penulisan kutipan Chicago, serta mempelajari berbagai contoh footnote Chicago Style, Anda akan lebih percaya diri dalam menulis karya ilmiah yang kuat dan kredibel. Jangan ragu untuk kembali ke artikel ini jika Anda membutuhkan referensi cepatdan selamat menulis!

Bagi Anda yang sedang menghadapi tantangan dalam menyusun skripsi atau penelitian di bidang pendidikan, kami menyediakan jasa pembuatan skripsi yang profesional dan terpercaya. Dapatkan bimbingan terbaik untuk memastikan skripsi Anda berkualitas dan sesuai dengan standar akademik. Hubungi Skripsi Malang sekarang untuk konsultasi dan bantuan lebih lanjut!

Penulis: Ani Fitriya Ulfa

This will close in 20 seconds