Kendala Saat Bimbingan Skripsi dan Cara Mengatasinya: Panduan Bertahan Hingga Sidang

kendala saat bimbingan skripsi

Skripsi, kata yang bisa membuat jantung mahasiswa berdebar. Bagi sebagian orang, skripsi adalah tantangan intelektual yang mengasah logika dan kreativitas. Tapi, bagi banyak lainnya, skripsi justru jadi sumber stres dan rasa cemas yang luar biasa. Salah satu momen yang paling menegangkan adalah proses bimbingan skripsi. Ketegangan ini biasanya muncul karena rasa takut dinilai, bingung harus mulai dari mana, atau bahkan canggung saat harus menjelaskan ide di hadapan dosen pembimbing. Tidak jarang, mahasiswa merasa minder dengan karyanya sendiri, sehingga bimbingan pun berubah menjadi momok yang menekan mental.

Padahal, bimbingan skripsi sebenarnya adalah kesempatan emas untuk memperbaiki tulisan, menguatkan argumen, dan mendapatkan masukan dari dosen pembimbing. Dengan pendekatan yang tepat, proses ini bisa sangat membantu dan justru mempercepat penyelesaian skripsi Anda. Namun dalam praktiknya, tidak sedikit mahasiswa yang merasa bimbingan adalah bagian tersulit. Banyak yang akhirnya tersendat, bahkan berhenti di tengah jalan karena berbagai kendala saat bimbingan skripsi, seperti komunikasi yang tidak lancar, kesulitan memahami revisi, atau bahkan kehilangan motivasi karena bimbingan yang tak kunjung selesai. Nah, kalau Anda sedang atau akan menjalani proses ini, yuk simak artikel ini sampai selesai. Kita akan bahas berbagai kendala yang umum terjadi saat bimbingan skripsi, beserta solusi praktisnya agar Anda bisa tetap semangat sampai sidang!

Baca Juga: penjelasan dan cara pembuatan Skripsi

Mengapa Bimbingan Skripsi Bisa Menjadi Tantangan?

Sebelum masuk ke daftar kendala, penting untuk memahami dulu mengapa bimbingan skripsi bisa terasa begitu berat. Bimbingan itu bukan hanya soal “datang, duduk, lalu pulang”, tapi soal proses mental, emosional, dan intelektual. Berikut beberapa alasan kenapa bimbingan skripsi terasa rumit:

  1. Perbedaan ekspektasi antara dosen dan mahasiswa 
  2. Kurangnya pengalaman menulis ilmiah secara mandiri 
  3. Komunikasi yang belum optimal 
  4. Tekanan waktu dan deadline akademik 
  5. Ketidakpastian atas hasil penelitian 

Dan semua hal di atas berpotensi menimbulkan kendala tersendiri. Mari kita bedah satu per satu.

 8 Masalah Umum Saat Bimbingan Skripsi dan Cara Cerdas Menghadapinya

Kendala bimbingan skripsi seperti sulit hubungi dosen, komentar minim, revisi menumpuk, jadwal batal, rasa minder, beda pandangan, bimbingan lambat, dan bentrok kerja bisa diatasi dengan komunikasi sopan, naskah rapi, pecah revisi, manfaatkan waktu luang, progres harian, diskusi terbuka, buat timeline, dan atur jadwal tetap atau daring.

  1. Sulit Menghubungi Dosen Pembimbing

Sulit menghubungi dosen pembimbing adalah kendala bimbingan skripsi yang paling sering dialami mahasiswa. Anda sudah siap kirim Bab 1, tapi dosen tak kunjung membalas pesan. Bolak-balik ke ruang dosen pun hasilnya sama, beliau selalu sibuk atau tidak di tempat. Hal ini biasanya terjadi karena dosen memiliki banyak tanggung jawab lain seperti mengajar, rapat, hingga penelitian. Selain itu, cara mahasiswa menghubungi yang kurang tepat misalnya terlalu malam, pesan terlalu panjang, atau kurang sopan—serta ketidakkonsistenan mahasiswa yang kadang pernah “menghilang” juga bisa jadi penyebab komunikasi terhambat.

Untuk mengatasi hal ini, kirimlah pesan dengan sopan, singkat, dan jelas. Contohnya: “Selamat pagi, Pak/Bu. Saya ingin melanjutkan bimbingan skripsi Bab II. Apakah saya bisa mengirim draft untuk dibaca terlebih dahulu? Kapan waktu Bapak/Ibu bisa menerima bimbingan minggu ini?” Pastikan pesan dikirim di waktu yang wajar, seperti saat jam kerja, menggunakan email atau WhatsApp. Kalau perlu, ajukan permintaan jadwal bimbingan tetap, misalnya setiap Jumat siang, agar proses bimbingan berjalan lebih teratur dan mudah dipantau.

  1. Komentar Dosen Terlalu Singkat atau Tidak Jelas

Kadang kita berharap dosen pembimbing memberi banyak masukan saat bimbingan skripsi, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Komentar yang diberikan hanya satu dua kalimat, bahkan terkadang hanya berupa “perbaiki dulu” tanpa penjelasan. Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti tulisan yang belum layak baca akibat banyak typo atau kalimat yang tidak runut, dosen yang memang ingin mahasiswa lebih aktif bertanya daripada pasif menerima, atau dosen yang tidak memiliki banyak waktu untuk membaca detail naskah.

Solusinya, pastikan naskah yang dikirim rapi dan layak baca. Selain itu, sertakan daftar pertanyaan atau poin yang ingin dibahas agar dosen tahu bagian mana yang Anda butuhkan masukannya. Misalnya: “Apakah argumen saya di halaman 5 bagian teori sudah kuat, Bu?” atau “Apakah penulisan hasil penelitian saya sudah sesuai, Pak?” Dengan begitu, saat bimbingan Anda bisa lebih fokus menggali masukan langsung dari dosen dan diskusi jadi lebih terarah.

  1. Banyak Revisi, Bingung Mulai dari Mana

Ini juga menjadi salah satu kendala saat bimbingan skripsi yang sering membuat banyak mahasiswa ingin menyerah. Dosen tiba-tiba memberi revisi dalam jumlah banyak, hingga Anda tidak tahu harus mulai dari mana. Ada yang menyarankan bab dirombak total, ada juga yang merasa semua tulisan yang sudah dibuat selama berminggu-minggu ternyata salah arah.

Biasanya, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti masalah struktur penulisan yang kurang tepat, penggunaan teori yang tidak sesuai, atau bahasa yang masih jauh dari standar ilmiah. Kondisi ini wajar terjadi di proses bimbingan karena skripsi memang merupakan latihan berpikir dan menulis secara akademis.

Solusinya, jangan panik dulu. Pecah semua revisi yang diberikan dosen menjadi bagian-bagian kecil yang bisa dikerjakan satu per satu. Buat daftar revisi, misalnya: tambahkan landasan teori A, perbaiki rumusan masalah, atau ganti metode penelitian. Kerjakan secara bertahap sesuai prioritas. Jika ada revisi yang membingungkan atau kurang jelas maksudnya, jangan ragu tanyakan langsung ke dosen di pertemuan berikutnya agar arahnya lebih jelas.

  1. Dosen Membatalkan Jadwal Secara Mendadak

Anda sudah bangun pagi, dandan rapi, dan datang ke kampus dengan semangat untuk bimbingan, tapi tiba-tiba dosen membatalkan pertemuan karena rapat atau keperluan lainnya. Hal ini bisa terjadi karena dosen memiliki banyak kegiatan tak terduga, seperti mengajar, rapat, atau penelitian. Selain itu, jadwal kampus yang dinamis juga sering berubah, sehingga pertemuan yang sudah direncanakan bisa saja batal.

Solusinya, siapkan Plan B untuk menghadapi situasi seperti ini. Gunakan waktu luang yang ada untuk memperbaiki naskah atau melakukan riset tambahan. Setelah itu, usahakan segera membuat janji ulang dengan dosen, jangan menunggu hingga minggu depan. Ingat, jangan marah atau kecewa karena dosen juga memiliki kesibukan lain dan kadang-kadang keadaan yang tak terduga bisa terjadi.

  1. Mahasiswa Malas atau Tak Percaya Diri

Kadang kendala bimbingan skripsi bukan datang dari dosen, tetapi dari diri sendiri. Anda bisa merasa minder karena skripsi belum selesai, takut tulisanmu dianggap jelek, atau bahkan malas memulai karena bingung harus mulai dari mana. Penyebab utama biasanya adalah rasa takut dinilai, overthinking, atau kecenderungan untuk menjadi perfeksionis. Selain itu, kehilangan motivasi juga bisa membuatmu terhambat.

Solusinya adalah ingat bahwa skripsi bukan karya agung, tetapi latihan berpikir ilmiah. Fokuskan dirimu pada progres, bukan pada hasil akhir. Ajak teman seangkatan untuk bimbingan bersama agar saling menyemangati, atau tetapkan target kecil harian, misalnya “hari ini harus selesai satu halaman”. Dengan begitu, Anda bisa kembali termotivasi dan bergerak maju meski dalam situasi yang sulit.

  1. Dosen dan Mahasiswa Tidak Sepaham

Terkadang, Anda merasa teori yang digunakan sudah tepat, namun dosen membantahnya, atau Anda ingin menggunakan studi kasus A, tetapi dosen menyarankan B, yang membuatmu bingung memilih mana yang lebih tepat. Penyebabnya bisa berasal dari perbedaan latar belakang teori atau metodologi yang digunakan, atau dosen ingin menjaga kualitas skripsi dengan arah yang lebih spesifik. Selain itu, mahasiswa seringkali kurang menjelaskan alasan secara jelas, sehingga terkesan kurang meyakinkan.

Solusinya adalah mendengarkan pendapat dosen dengan terbuka, dan jika memiliki alasan kuat, sampaikan dengan sopan dan argumentatif, bukan defensif. Jika ada kebingungannya, minta rekomendasi bacaan atau contoh dari dosen agar Anda bisa lebih memahami arah bimbingan dan membuat keputusan yang lebih tepat.

  1. Bimbingan Terasa Lambat, Padahal Deadline Sudah Dekat

Anda mungkin merasa sudah siap untuk bimbingan setiap minggu, namun dosen hanya memberi sedikit masukan atau jadwal bimbingan terlalu jarang, sementara waktu sidang sudah semakin dekat. Penyebabnya bisa jadi karena Anda terlalu pasif dalam mengatur waktu sendiri dan tidak ada perencanaan progres yang jelas sejak awal.

Solusinya adalah dengan membuat timeline pribadi dan mengirimkannya ke dosen, misalnya dengan mengatakan, “Bu, saya menargetkan sidang di bulan Juni. Apakah bisa bimbingan Bab III minggu ini agar bisa lanjut ke Bab IV minggu depan?” Hal ini akan membantu untuk memperjelas bahwa Anda membutuhkan bimbingan yang lebih cepat dan siap mengikuti arahan dosen. Jika diperlukan, minta surat pengantar bimbingan intensif, karena beberapa kampus memperbolehkan hal ini.

  1. Tidak Punya Waktu Karena Magang atau Kerja

Mahasiswa tingkat akhir sering kali harus multitasking, mengerjakan skripsi sambil bekerja atau magang. Hal ini sering menyebabkan jadwal bentrok, sehingga energi pun terbagi antara berbagai kewajiban.

Solusinya adalah dengan mengkomunikasikan keterbatasan waktu Anda secara jujur pada dosen, serta memilih waktu tetap untuk bimbingan, misalnya setiap Sabtu pagi atau lewat daring. Selain itu, manfaatkan teknologi dengan mengirimkan draf via email dan melakukan bimbingan secara daring melalui Zoom, sehingga Anda bisa tetap menjaga kelancaran proses bimbingan meskipun memiliki jadwal yang padat.

Tips Bertahan Saat Menghadapi Kendala Bimbingan Skripsi

Menghadapi kendala saat bimbingan skripsi bukan berarti Anda gagal. Justru itu bagian dari proses menuju keberhasilan. Berikut beberapa tips agar Anda tetap waras dan semangat:

  1. Tetap Konsisten Meskipun Lambat
    Lebih baik maju perlahan tapi pasti, daripada menunda terus. 
  2. Selalu Bawa Catatan Saat Bimbingan
    Jangan hanya mengandalkan ingatan. Catat semua masukan dosen. 
  3. Jangan Menyalahkan Dosen atau Diri Sendiri
    Bimbingan adalah kerja sama. Evaluasi dan perbaiki langkahmu. 
  4. Temukan Support System
    Teman seperjuangan sangat membantu. Bisa saling tukar file, semangat, atau curhat. 
  5. Ingat Tujuan Akhir
    Anda menulis skripsi bukan hanya demi nilai, tapi demi lulus dan membuka jalan ke masa depan. 

Baca Juga: Bimbingan Skripsi Pertama Kali: Panduan Lengkap untuk Menjalani Langkah Awal dengan Percaya Diri

Kesimpulan

Mengalami kendala saat bimbingan skripsi adalah hal yang sangat umum, dan hampir tidak ada mahasiswa yang jalannya mulus tanpa hambatan. Yang membedakan adalah cara kita menyikapi dan bertahan. Kuncinya terletak pada komunikasi yang baik, disiplin waktu, dan semangat untuk terus belajar. Jangan biarkan satu atau dua revisi membuatmu menyerah, karena skripsi Anda pasti akan selesai asalkan Anda tetap melangkah. Jika merasa terjebak, tarik napas sejenak, buat rencana baru, dan mulai lagi, karena setiap hari adalah kesempatan untuk bergerak lebih dekat ke hari sidang!

Bagi Anda yang sedang menghadapi tantangan dalam menyusun skripsi atau penelitian di bidang pendidikan, kami menyediakan jasa pembuatan skripsi yang profesional dan terpercaya. Dapatkan bimbingan terbaik untuk memastikan skripsi Anda berkualitas dan sesuai dengan standar akademik. Hubungi Skripsi Malang sekarang untuk konsultasi dan bantuan lebih lanjut!

Penulis: Ani Fitriya Ulfa

This will close in 20 seconds