Desain penelitian Borg and Gall adalah salah satu pendekatan penelitian dan pengembangan (R&D) yang paling dikenal dalam bidang pendidikan. Model ini menekankan proses sistematis untuk menghasilkan produk pendidikan yang valid, efektif, dan dapat diterapkan dalam konteks nyata. Fokus utama Borg and Gall bukan hanya menemukan pengetahuan baru, tetapi menciptakan solusi nyata berupa produk, model pembelajaran, kurikulum, hingga media pembelajaran. Karena sifatnya yang aplikatif, model ini banyak digunakan peneliti pendidikan modern.
Model Borg and Gall memiliki karakteristik yang kuat pada siklus pengujian produk. Setiap produk yang dikembangkan harus melalui beberapa tahap revisi berdasarkan uji coba lapangan. Hal ini membuat hasil penelitian tidak sekadar konsep, tetapi benar-benar diuji keberhasilannya. Inilah yang membedakan Borg and Gall dari metode penelitian tradisional yang hanya berfokus pada analisis teori atau hubungan variabel.
Selain itu, model ini sangat memperhatikan kebutuhan pengguna. Setiap produk dirancang berdasarkan masalah nyata di lapangan, sehingga penelitian dimulai dari analisis kebutuhan mendalam. Hasilnya, produk yang dikembangkan mampu menjawab permasalahan secara tepat, terutama dalam konteks pendidikan seperti bahan ajar, modul, media digital, hingga model pembelajaran tertentu.
Keunggulan lain dari model Borg and Gall adalah fleksibilitas. Walaupun memiliki sepuluh langkah utama, para peneliti diperbolehkan menyesuaikannya dengan kondisi penelitian. Penyesuaian ini sangat membantu ketika penelitian dilakukan dalam kurun waktu terbatas, seperti skripsi, tesis, atau proyek pengembangan di sekolah. Dengan demikian, model ini tidak bersifat kaku, tetapi adaptif.
Pada praktiknya, Borg and Gall banyak digunakan oleh guru, mahasiswa pendidikan, hingga lembaga pengembangan kurikulum. Melalui pendekatan ini, proses kependidikan menjadi lebih terstruktur dan berorientasi pada hasil nyata. Dengan pemahaman dasar ini, peneliti dapat lebih mudah menerapkan model Borg and Gall dalam berbagai proyek pengembangan di dunia pendidikan.
Baca Juga: Memahami Bagan Desain Penelitian secara Menyeluruh
Tahapan R&D dalam Model Borg and Gall
Borg and Gall terdiri dari sepuluh langkah sistematis yang saling berkaitan. Setiap langkah bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dikembangkan benar-benar memenuhi standar kelayakan. Tahapan pertama adalah research and information collecting, yaitu proses mengumpulkan informasi melalui studi pustaka, wawancara, observasi, atau analisis kebutuhan. Tahap ini penting untuk memetakan masalah sehingga produk yang dikembangkan relevan.
Tahap selanjutnya adalah planning, yaitu merancang kerangka produk yang akan dikembangkan. Pada tahap ini, peneliti menyusun tujuan, strategi, bentuk produk, hingga rancangan uji coba. Rencana menjadi pedoman utama bagi tahap berikutnya agar proses pengembangan tidak keluar jalur. Desain awal ini disebut prototype awal atau draft 1.
Kemudian, peneliti melakukan develop preliminary form of product, yaitu membuat versi awal produk. Produk ini belum final, tetapi cukup untuk diuji pada kelompok kecil. Uji coba tahap pertama dikenal sebagai preliminary field testing, di mana peneliti menerima masukan dari beberapa responden seperti guru, siswa, atau ahli. Masukan ini digunakan untuk memperbaiki produk.
Setelah revisi dari uji coba awal, produk diuji kembali dalam kelompok lebih besar melalui main field testing. Tahap ini memastikan apakah produk dapat digunakan dalam situasi nyata dengan jumlah pengguna yang lebih banyak. Evaluasi dilakukan lebih mendalam, mencakup efektivitas dan kepraktisan produk dalam konteks penggunaan sesungguhnya.
Fase terakhir adalah refinemen, yaitu operational field testing dan final product revision, diikuti dengan dissemination and implementation. Pada tahap ini, produk diuji secara luas, direvisi final, kemudian disebarluaskan untuk digunakan secara umum. Proses ini menjadi ciri khas Borg and Gall yang menekankan validasi berulang hingga produk benar-benar layak pakai.
Keunggulan Model Borg and Gall dalam Dunia Pendidikan
Model Borg and Gall memiliki berbagai keunggulan yang membuatnya ideal untuk penelitian pendidikan. Hal ini terutama terlihat dari fokus pengembangan produk yang berbasis kebutuhan lapangan.
Beberapa keunggulannya antara lain:
- Berbasis masalah nyata sehingga hasilnya tepat sasaran.
- Melibatkan pengguna dalam setiap tahap pengembangan.
- Produk diuji secara berulang sehingga hasilnya valid dan reliabel.
- Adaptif dan dapat disesuaikan dengan skala penelitian kecil maupun besar.
- Berorientasi pada hasil nyata, bukan hanya temuan teoritis.
Keunggulan-keunggulan ini menjadikan Borg and Gall sebagai metode yang sangat relevan untuk menghasilkan inovasi pembelajaran. Guru dan peneliti dapat menciptakan media, perangkat pembelajaran, maupun model yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Tantangan Penelitian Menggunakan Model Borg and Gall
Meskipun memiliki banyak keunggulan, desain penelitian Borg and Gall juga memiliki tantangan yang perlu dipahami oleh peneliti. Tantangan pertama adalah waktu yang dibutuhkan, karena tahapan R&D membutuhkan proses uji coba berulang. Hal ini bisa menjadi hambatan bagi penelitian dengan durasi terbatas seperti skripsi.
Selain itu, penelitian ini membutuhkan biaya tambahan, terutama untuk membuat produk dan melaksanakan uji coba. Peneliti harus mempersiapkan dana untuk pengembangan draft, penggandaan materi, hingga kegiatan pengujian.
Tantangan lainnya meliputi:
- Kesulitan mencari responden uji coba dalam jumlah memadai.
- Membutuhkan kemampuan desain produk, baik media maupun perangkat pembelajaran.
- Memerlukan proses analisis data yang lebih panjang dari penelitian biasa.
- Perlu kolaborasi dengan ahli atau pengguna terkait untuk mendapatkan validasi.
Dengan memahami tantangan ini, peneliti dapat membuat strategi agar proses penelitian berjalan lebih efektif dan sesuai target.
Relevansi Borg and Gall dalam Penelitian Modern
Pada era digital, desain penelitian Borg and Gall semakin relevan karena kebutuhan inovasi pendidikan yang terus meningkat. Banyak sekolah mencari media pembelajaran digital, modul interaktif, hingga aplikasi edukatif yang efektif. Model R&D ini menjadi solusi karena mampu menghasilkan produk inovatif berdasarkan kebutuhan pengguna.
Dalam konteks pembelajaran abad 21, Borg and Gall juga berperan mendukung pengembangan kemampuan berpikir kreatif. Produk yang dikembangkan melalui model ini biasanya lebih inovatif, menarik, dan menyesuaikan perkembangan teknologi. Penelitian modern juga sering mengadaptasi langkah-langkah Borg and Gall agar lebih cepat tanpa menghilangkan unsur evaluasi produk.
Selain itu, model ini membantu meningkatkan kualitas pembelajaran karena produk yang dihasilkan bersifat praktis. Guru dapat langsung menggunakannya di kelas tanpa harus melakukan banyak penyesuaian. Dengan demikian, Borg and Gall tetap relevan bahkan semakin penting di dunia pendidikan saat ini.
Baca Juga: Memahami Buku Desain Penelitian dan Manfaatnya
Kesimpulan
Desain penelitian Borg and Gall merupakan pendekatan R&D yang sangat efektif untuk mengembangkan produk pendidikan yang valid, praktis, dan menarik. Melalui tahapan yang sistematis, peneliti dapat menciptakan produk yang benar-benar menjawab kebutuhan lapangan. Walaupun memiliki tantangan seperti memerlukan waktu, biaya, dan proses yang lebih kompleks, manfaat yang dihasilkan jauh lebih besar. Model ini tetap menjadi pilihan utama bagi peneliti pendidikan yang ingin menghasilkan inovasi nyata dan berdampak langsung pada proses pembelajaran.
Ketahui lebih banyak informasi terbaru dan terlengkap mengenai skripsi dengan mengikuti terus artikel dari Skripsi Malang. Dapatkan juga bimbingan eksklusif untuk skripsi dan tugas akhir bagi Anda yang sedang menghadapi masalah dalam penyusunan skripsi dengan menghubungi Admin Skripsi Malang sekarang juga! Konsultasikan kesulitan Anda dan raih kelulusan studi lebih cepat.


