Dalam dunia akademik dan penulisan ilmiah, kutipan adalah jembatan yang menghubungkan pemikiran kita dengan ide orang lain yang mendukung atau melengkapi argumen kita. Salah satu gaya kutipan yang paling banyak digunakan, terutama dalam bidang humaniora seperti sastra, sejarah, dan filsafat, adalah MLA Style. Gaya ini dikembangkan oleh Modern Language Association dan dikenal karena kesederhanaannya dalam penulisan sumber. Selain itu, MLA Style sangat cocok digunakan ketika Anda ingin menekankan penulis atau karya yang dikutip, bukan hanya informasi faktualnya, karena fokus utama dari gaya ini adalah pada nama pengarang dan halaman tempat informasi ditemukan.
Tapi, bagaimana sebenarnya cara membuat kutipan sesuai MLA Style? Apa saja yang harus diperhatikan? Artikel ini akan membahasnya secara menyeluruh, disertai penjelasan yang mudah dimengerti dan berbagai contoh kutipan MLA dalam teks agar Anda lebih mudah mempraktikkannya. Anda juga akan diajak memahami perbedaan antara kutipan langsung dan tidak langsung dalam MLA Style, serta bagaimana cara menuliskan referensi di bagian “Works Cited” dengan format yang benar.
Baca Juga: Cara menulis kutipan langsung dalam teks
Apa Itu MLA Style?
MLA Style adalah sistem penulisan yang digunakan untuk mengatur kutipan dalam teks dan daftar pustaka atau daftar karya yang dikutip (Works Cited). Berbeda dengan gaya kutipan lain yang menggunakan catatan kaki atau catatan akhir, gaya penulisan MLA Style menekankan penggunaan kutipan dalam teks secara ringkas, biasanya dengan mencantumkan nama belakang penulis dan nomor halaman dalam tanda kurung.
Gaya ini dirancang agar tulisan tetap fokus pada isi, sementara informasi tentang sumber dapat dengan mudah ditelusuri di bagian akhir dokumen. Jika Anda sedang menulis esai sastra, kajian budaya, atau sejarah seni, kemungkinan besar dosen Anda akan meminta Anda menggunakan MLA Style.
Mengapa Menggunakan MLA Style?
Menggunakan gaya kutipan yang tepat penting untuk menghindari plagiarisme, memberi kredit kepada sumber informasi yang digunakan, memberikan informasi yang cukup agar pembaca bisa menemukan sumber tersebut, dan menunjukkan bahwa Anda mengikuti standar akademik yang berlaku. Khusus untuk bidang humaniora, gaya penulisan MLA Style sering dipilih karena kesederhanaannya dan fokusnya pada teks.
Komponen Penting Kutipan MLA
Kutipan menurut MLA Style terdiri dari dua bagian utama: kutipan dalam teks (in-text citation) yang diletakkan langsung setelah kalimat yang memuat informasi dari sumber lain, dan daftar karya yang dikutip (Works Cited) yang merupakan daftar lengkap sumber-sumber yang digunakan dan terletak di akhir dokumen.
Cara Membuat Kutipan dalam Teks
Mari kita mulai dengan bagian terpenting: kutipan MLA dalam teks. Format dasarnya cukup sederhana, yaitu mencantumkan nama belakang penulis dan nomor halaman dalam tanda kurung. Contohnya: “Keinginan untuk diterima secara sosial merupakan kebutuhan dasar manusia” (Maslow 35). Jika Anda sudah menyebut nama penulis dalam kalimat, Anda hanya perlu menuliskan nomor halamannya dalam tanda kurung: Menurut Maslow, kebutuhan untuk diterima adalah kebutuhan dasar manusia (35). Format ini membantu pembaca mengetahui dengan jelas dari mana kutipan berasal.
Kalau Anda mengutip dari sumber tanpa nomor halaman seperti artikel online, cukup tuliskan nama penulis saja, misalnya: “Kreativitas muncul saat kita keluar dari zona nyaman” (Tan). Jika penulis tidak disebutkan, Anda bisa menggunakan judul singkat sebagai pengganti: “Kreativitas muncul saat kita keluar dari zona nyaman” (“Mengasah Daya Imajinasi”). Sangat penting memahami contoh kutipan MLA dalam teks seperti ini agar tidak salah dalam mencantumkan sumber dan tetap menjaga keakuratan penulisan akademik Anda.
Kutipan Langsung vs Parafrase
Dalam MLA Style, Anda bisa menggunakan dua bentuk kutipan utama: kutipan langsung dan parafrase. Kutipan langsung berarti Anda mengambil kata-kata persis dari sumber tanpa mengubahnya. Contoh kutipan langsung dalam teks menggunakan gaya MLA: Shakespeare menggambarkan kematian sebagai “the undiscover’d country from whose bourn no traveller returns” (Hamlet 3.1.80–81). Catatan penting, untuk karya klasik atau drama seperti ini, gunakan format akting yang mencakup babak, adegan, dan baris (Act.Scene.Line), bukan nomor halaman biasa.
Sementara itu, bentuk kedua adalah parafrase, yaitu ketika Anda menyampaikan ide dari penulis lain dengan kata-kata Anda sendiri. Meskipun tidak menggunakan kutipan langsung, parafrase tetap memerlukan sumber referensi yang jelas. Contohnya: Maslow menjelaskan bahwa manusia secara alami ingin menjadi bagian dari kelompok sosial (35). Baik dalam kutipan langsung maupun parafrase, mencantumkan referensi sumber dengan tepat adalah bagian penting dari penulisan ilmiah yang etis dalam gaya kutipan MLA.
Kutipan dari Sumber dengan Dua atau Lebih Penulis
Dalam MLA Style, cara penulisan kutipan dalam teks akan berbeda tergantung pada jumlah penulisnya. Untuk dua penulis, cukup cantumkan kedua nama penulis dan nomor halaman dalam tanda kurung. Contoh: (Lestari dan Rahman 56). Penulisan ini mengharuskan Anda untuk menyebutkan nama kedua penulis dengan menggunakan kata penghubung “dan” di antara mereka.
Namun, jika ada tiga penulis atau lebih, gunakan “et al.” setelah nama penulis pertama untuk menggantikan nama-nama penulis berikutnya. Contoh penulisannya adalah: (Siregar et al. 88). Menguasai variasi ini sangat penting karena gaya penulisan MLA Style cukup ketat dalam struktur penulisannya, dan penulisan yang tepat akan membantu pembaca menelusuri referensi dengan mudah.
Kutipan dari Sumber Tanpa Penulis
Jika tidak ada nama penulis, Anda dapat menggunakan judul pendek dari karya tersebut. Untuk karya yang berupa artikel atau bab buku, letakkan judul dalam tanda kutip, sedangkan untuk buku, gunakan format cetak miring. Contohnya: “Teknologi memengaruhi cara kita berinteraksi” (“Dampak Teknologi”). Dengan cara ini, Anda tetap dapat mencantumkan sumber referensi dengan jelas meskipun tanpa penulis yang tercantum.
Kutipan dari Sumber Internet
Banyak mahasiswa saat ini menggunakan artikel dari internet sebagai referensi, dan MLA Style mengakomodasi hal ini dengan fleksibilitas. Jika tidak ada halaman yang dapat dicantumkan, cukup tuliskan nama penulis atau judul artikel. Misalnya, jika ada penulis: “Gaya hidup minimalis dapat membantu mengurangi stres” (Amalia). Jika tidak ada penulis, Anda bisa menggunakan judul artikel sebagai pengganti: “Gaya hidup minimalis dapat membantu mengurangi stres” (Manfaat Minimalisme). Dengan cara ini, Anda tetap dapat memberikan kredit yang tepat kepada sumber yang digunakan meskipun tanpa nomor halaman.
Daftar Karya yang Dikutip (Works Cited)
Semua kutipan dalam teks harus diikuti oleh entri dalam daftar “Works Cited” di akhir tulisan Anda. Formatnya adalah:
Nama Belakang, Nama Depan. Judul Karya. Penerbit, Tahun.
Berikut adalah beberapa contoh kutipan MLA dalam teks dan padanannya di daftar pustaka:
Contoh penulisan kutipan dan daftar pustaka dalam MLA Style dapat ditemukan dalam berbagai jenis sumber. Misalnya, untuk buku, dalam teks Anda menulis: (Prasetyo 44), dan di Works Cited, penulisannya adalah: Prasetyo, Dwi. Psikologi Sosial untuk Pemula. Andi, 2020. Untuk artikel dari website, jika mengutip dalam teks, cukup tulis: (Nugroho), dan di Works Cited ditulis: Nugroho, Arif. “Tren Pendidikan Digital di Era Pandemi.” EduTech Journal, 5 Mar. 2021, www.edutechjournal.com/pandemi-tren. Sementara itu, untuk artikel jurnal, jika mengutip dalam teks, Anda menuliskan: (Hidayat 76), dan di Works Cited, formatnya adalah: Hidayat, Rina. “Kritik Feminis dalam Sastra Indonesia.” Jurnal Sastra Nusantara, vol. 8, no. 2, 2022, pp. 70–85.
Penting untuk diingat bahwa semua entri dalam daftar pustaka harus diurutkan secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis. Selain itu, pastikan Anda menggunakan indentasi menggantung pada baris kedua dan seterusnya (hanging indent). Ini akan mempermudah pembaca untuk menelusuri sumber-sumber yang digunakan dalam karya Anda dengan lebih efektif.
Perbedaan Penting dengan Gaya Kutipan Lain
Meskipun tampaknya sederhana, banyak penulis pemula masih melakukan kesalahan dalam penulisan kutipan Chicago Style, seperti tidak menuliskan nomor halaman, tidak mencantumkan tanggal akses untuk sumber daring, atau menyalin format dari gaya lain (seperti APA) ke dalam catatan kaki Chicago. Kesalahan-kesalahan ini bisa menyebabkan kebingungannya pembaca dan mengurangi kredibilitas tulisan Anda.
Pastikan Anda selalu mengecek kembali dengan panduan resmi atau menggunakan contoh footnote Chicago Style sebagai referensi. Dengan memperhatikan setiap detail, Anda akan lebih mudah menghindari kesalahan dan memastikan bahwa kutipan Anda sesuai dengan standar yang berlaku.
Tips Praktis Menulis dengan MLA Style
Untuk mempermudah penulisan kutipan dan daftar pustaka, gunakan aplikasi manajemen referensi seperti Zotero atau Mendeley yang mendukung format MLA. Pastikan Anda selalu menyimpan semua informasi sumber saat membaca, sehingga tidak kebingungan saat membuat daftar pustaka. Jika ragu mengenai format penulisan, Anda dapat merujuk pada panduan resmi MLA Handbook, Edisi ke-9. Selain itu, penting untuk memastikan konsistensi dalam penggunaan tanda baca, kapitalisasi, dan pemformatan agar karya Anda sesuai dengan standar MLA.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Meskipun format kutipan MLA terlihat sederhana, banyak penulis pemula yang masih sering melakukan kesalahan. Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi antara lain tidak mencantumkan halaman dalam kutipan, mencampur gaya kutipan (misalnya, menulis tahun seperti dalam format APA), dan tidak mencantumkan semua sumber di Works Cited. Selain itu, penulis juga sering kali menyalin kutipan langsung tanpa menggunakan tanda kutip yang sesuai.
Dengan memahami contoh kutipan MLA dalam teks dan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda bisa menulis lebih percaya diri. Mengikuti pedoman dengan tepat akan memastikan bahwa karya ilmiah Anda tetap terstruktur dengan baik dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Baca Juga: Cara mencari judul, membuat judul, contoh judul, cara menanggapi saran atau kritikan dalam skripsi
Kesimpulan
Menulis dengan gaya MLA Style adalah keahlian yang sangat berguna, terutama jika Anda berada di bidang studi humaniora. Gaya ini tidak hanya membantu Anda menjaga integritas akademik, tetapi juga membuat tulisan Anda terlihat lebih profesional dan terstruktur. Melalui penjelasan dalam artikel ini, mulai dari prinsip dasar gaya penulisan MLA Style, teknik cara membuat kutipan sesuai MLA Style, hingga berbagai contoh kutipan MLA dalam teks, diharapkan Anda bisa menguasainya dengan lebih baik. Ingat, latihan adalah kunci, jadi jangan ragu untuk mulai menerapkannya dalam tulisan akademik Anda.
Bagi Anda yang sedang menghadapi tantangan dalam menyusun skripsi atau penelitian di bidang pendidikan, kami menyediakan jasa pembuatan skripsi yang profesional dan terpercaya. Dapatkan bimbingan terbaik untuk memastikan skripsi Anda berkualitas dan sesuai dengan standar akademik. Hubungi Skripsi Malang sekarang untuk konsultasi dan bantuan lebih lanjut!
Penulis: Ani Fitriya Ulfa