Dalam dunia akademik maupun penulisan profesional, kita pasti akan bertemu dengan istilah kutipan langsung. Baik saat menulis makalah, skripsi, artikel ilmiah, ataupun karya tulis lainnya, penggunaan kutipan menjadi salah satu cara penting untuk mendukung argumen kita. Tapi bagaimana sebenarnya cara menulis kutipan dalam teks yang tepat, terutama jika kita menggunakan kutipan langsung? Apa saja aturannya? Dan seperti apa contoh kutipan langsung yang baik? pengambilan pernyataan atau kalimat dari sumber asli secara verbatim—artinya, kutipan tersebut tidak mengalami perubahan kata ataupun struktur. Kutipan jenis ini digunakan ketika penulis ingin menyampaikan keaslian gagasan, kekuatan argumen, atau keunikan bahasa dari sumber aslinya. Dalam praktik akademik, kutipan langsung biasanya disertai dengan tanda kutip (“…”) untuk menunjukkan bahwa kalimat tersebut diambil secara utuh dari referensi lain.
Ada dua jenis kutipan langsung berdasarkan panjangnya: kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang. Pendek umumnya terdiri dari kurang dari 40 kata dan ditulis langsung di dalam paragraf dengan tanda kutip. Sementara itu, kutipan langsung panjang terdiri dari 40 kata atau lebih dan biasanya ditulis dalam blok terpisah (block quotation) tanpa tanda kutip, serta diberi indentasi khusus. Selain memperhatikan panjang kutipan, penting juga untuk menuliskan sumber kutipan secara lengkap. Gaya penulisan sumber bisa berbeda-beda tergantung format kutipan yang digunakan, seperti APA, MLA, atau Chicago Style. Misalnya, dalam gaya APA, harus disertai dengan nama penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman. Artikel ini akan mengupas tuntas cara menulis kutipan dalam teks dengan gaya ringan, jelas, dan praktis. Jadi, kalau kamu sedang menulis tugas akhir, artikel ilmiah, atau sekadar ingin meningkatkan kualitas tulismu, yuk simak penjelasan lengkapnya!
Baca Juga: Teknik Pengutipan yang Benar dalam Penulisan Skripsi
Apa Itu Kutipan Langsung?
Sebelum membahas cara menulisnya, kita perlu memahami dulu apa itu kutipan langsung. Pengambilan pernyataan atau kalimat secara persis dari sumber aslinya, tanpa mengubah satu kata pun. Jadi, berbeda dengan parafrase yang mengungkapkan ulang dengan kata sendiri, kutipan langsung menyalin kalimat asli dari narasumber.
Biasanya, kutipan ini digunakan untuk menegaskan argumen, memperkuat pernyataan, atau menunjukkan otoritas dari sumber yang dikutip. Contoh mudahnya begini:
“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk mengubah dunia.” (Mandela, 1990)
Nah, itu dia salah satu contoh kutipan langsung yang cukup terkenal. Kalimat tersebut tidak diubah dan diambil secara apa adanya dari pidato Nelson Mandela.
Mengapa Kutipan Langsung Penting?
Ada beberapa alasan mengapa kutipan langsung menjadi elemen penting dalam penulisan:
- Mendukung argumen: Kutipan bisa memperkuat pernyataan kita dengan menunjukkan bahwa ide kita memiliki dasar yang kuat dari sumber yang kredibel.
- Menunjukkan kejujuran akademik: Dengan mencantumkan kutipan, kita menghindari plagiarisme dan menunjukkan bahwa kita menghargai karya orang lain.
- Memberi warna dan otoritas: Terkadang, kata-kata asli dari seorang tokoh atau ahli memiliki kekuatan retoris yang lebih kuat daripada penjelasan ulang kita.
Cara Menulis Kutipan dalam Teks: Panduan Lengkap
Sekarang, mari kita masuk ke inti pembahasan: cara menulis kutipan dalam teks. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Pilih Kutipan yang Relevan
Pastikan kutipan yang kamu ambil benar-benar relevan dengan topik yang sedang dibahas. Jangan hanya memasukkan kutipan demi terlihat “ilmiah”.
- Gunakan Tanda Kutip
Dalam kutipan langsung, selalu gunakan tanda kutip (“…”) untuk menandai bahwa kalimat tersebut diambil secara utuh dari sumber aslinya. Ini penting untuk menunjukkan bahwa Anda tidak mengubah sedikitpun isi dari pernyataan tersebut, dan untuk menjaga keakuratan serta kredibilitas kutipan dalam tulisan akademik Anda. Contoh: “Literasi digital adalah kemampuan memahami dan menggunakan teknologi secara efektif.” (Siregar, 2020). Selain itu, pastikan mencantumkan nama penulis, tahun terbit, dan jika memungkinkan, halaman dari mana kutipan diambil, seperti dalam format: (Siregar, 2020, hlm. 45). Penggunaan sebaiknya dilakukan secara selektif, hanya pada pernyataan yang memiliki kekuatan atau signifikansi khusus yang sulit disampaikan kembali dengan kata-kata sendiri
- Cantumkan Sumbernya
Setelah menulis kutipan, selalu sebutkan sumbernya. Format penyebutan tergantung pada gaya penulisan yang digunakan (APA, MLA, Chicago, dll). Misalnya, dalam gaya APA, Anda perlu mencantumkan nama penulis, tahun terbit, dan nomor halaman seperti ini: (Siregar, 2020, hlm. 45). Sementara gaya MLA biasanya mencantumkan nama belakang penulis dan nomor halaman saja: (Siregar 45). Pastikan Anda konsisten menggunakan satu gaya sepanjang tulisan.
- Perhatikan Panjang Kutipan
Dalam cara menulis kutipan dalam teks, penting juga memperhatikan panjang kutipan: kutipan pendek (kurang dari 40 kata) ditulis langsung dalam paragraf dan menggunakan tanda kutip, sedangkan kutipan panjang (lebih dari 40 kata) ditulis dalam blok khusus tanpa tanda kutip dan sering kali diberi indentasi.
Contoh Kutipan Langsung yang Baik
Agar lebih mudah dipahami, berikut beberapa contoh kutipan langsung yang bisa dijadikan acuan saat menulis:
Contoh 1 – Kutipan Pendek
“Bahasa adalah rumah bagi keberadaan manusia.” (Heidegger, 1959)
Contoh 2 – Kutipan Panjang
Dalam pidatonya di tahun 2008, Obama mengatakan:
Perubahan tidak akan datang jika kita menunggu orang lain atau waktu lain. Kitalah yang selama ini kita tunggu. Kitalah perubahan yang kita cari.
Contoh 3 – Kutipan dari Wawancara
“Saya rasa perubahan iklim adalah isu terbesar abad ini, dan kita semua punya tanggung jawab untuk bertindak.” (Anisa, wawancara, 2023)
Tips Menyisipkan Kutipan Langsung dalam Tulisan
Berikut beberapa tips dalam menyisipkan kutipan langsung ke dalam tulisan: gunakan kutipan seperlunya, pastikan relevan dengan topik yang dibahas, dan jangan asal comot tanpa memahami konteksnya. Selain itu, penting untuk menjelaskan makna kutipan agar pembaca tidak hanya membaca kata-kata, tetapi juga memahami kontribusinya terhadap argumen yang disampaikan.
Contohnya seperti ini: “Manusia adalah makhluk yang menciptakan makna.” (Frankl, 1946). Kutipan ini menekankan bahwa keberadaan manusia tidak terlepas dari pencarian makna hidup, yang menjadi inti dalam teori logoterapi Frankl.
Kesalahan Umum Saat Menulis Kutipan
Beberapa kesalahan yang perlu dihindari dalam cara menulis kutipan dalam teks antara lain tidak mencantumkan sumber, salah dalam menyalin kutipan sehingga mengubah makna aslinya, dan menggunakan terlalu banyak kutipan yang dapat mengaburkan suara orisinal penulis dalam tulisan.
Baca Juga: Penjelasan Membuat Kutipan dalam Skripsi
Kesimpulan
Cara menulis kutipan dalam teks, terutama yang berbentuk kutipan langsung, membutuhkan perhatian dan kejelian. Gunakan kutipan untuk memperkuat isi tulisan, bukan untuk menggantikan pemikiran sendiri. Pilih contoh kutipan langsung yang relevan dan beri analisis setelahnya agar maknanya terasa lebih kuat. Selain itu, pastikan Anda mencantumkan sumber kutipan dengan format yang sesuai dengan gaya penulisan akademik yang digunakan, seperti APA, MLA, atau Chicago Style, agar keabsahan kutipan dapat dipertanggungjawabkan. Harus ditulis persis seperti sumber aslinya, termasuk tanda baca dan ejaan, serta dibedakan dengan tanda kutip atau pemformatan khusus, tergantung panjang kutipannya.
Bagi Anda yang sedang menghadapi tantangan dalam menyusun skripsi atau penelitian di bidang pendidikan, kami menyediakan jasa pembuatan skripsi yang profesional dan terpercaya. Dapatkan bimbingan terbaik untuk memastikan skripsi Anda berkualitas dan sesuai dengan standar akademik. Hubungi Skripsi Malang sekarang untuk konsultasi dan bantuan lebih lanjut!
Penulis: Ani Fitriya Ulfa