Langkah-Langkah Dasar dalam Penelitian Ergonomi dan Desain Kerja

Ergonomi dan desain kerja adalah bidang yang memfokuskan pada pengoptimalan interaksi antara manusia dan elemen-elemen dalam lingkungan kerja. Tujuan utama dari penelitian ergonomi dan desain kerja adalah untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi risiko cedera serta ketidaknyamanan di tempat kerja. Artikel ini akan membahas langkah-langkah dasar dalam penelitian ergonomi dan desain kerja, termasuk identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, implementasi perubahan, dan evaluasi hasil.

Baca juga: Studi Kasus Implementasi Ergonomi

1. Identifikasi Masalah Ergonomi

Langkah pertama dalam penelitian ergonomi dan desain kerja adalah mengidentifikasi masalah ergonomi yang ada di tempat kerja. Masalah ini dapat berupa postur kerja yang tidak tepat, alat kerja yang tidak ergonomis, atau lingkungan kerja yang tidak mendukung kesehatan dan keselamatan karyawan. Beberapa metode untuk mengidentifikasi masalah ergonomi antara lain:

a. Pengamatan Langsung

Pengamatan langsung di tempat kerja memungkinkan peneliti untuk melihat secara langsung bagaimana karyawan berinteraksi dengan alat dan lingkungan kerja mereka. Pengamatan ini dapat membantu mengidentifikasi postur yang tidak tepat, gerakan berulang yang berlebihan, dan faktor risiko ergonomis lainnya.

b. Wawancara dan Diskusi dengan Karyawan

Wawancara dan diskusi dengan karyawan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang masalah ergonomi yang mereka hadapi sehari-hari. Karyawan sering kali memiliki pengetahuan mendalam tentang kendala dan tantangan yang mereka hadapi, serta saran untuk perbaikan.

c. Analisis Data Cedera dan Keluhan Karyawan

Menganalisis data cedera dan keluhan karyawan dapat membantu mengidentifikasi tren dan pola masalah ergonomi. Data ini dapat mencakup laporan cedera, absensi, dan keluhan terkait nyeri atau ketidaknyamanan di tempat kerja.

d. Survei Ergonomi

Survei ergonomi dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi dari sejumlah besar karyawan tentang kondisi kerja mereka. Survei ini dapat mencakup pertanyaan tentang postur kerja, alat yang digunakan, dan tingkat kenyamanan karyawan.

2. Pengumpulan Data

Setelah masalah ergonomi diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data yang relevan untuk analisis lebih lanjut. Pengumpulan data merupakan tahap penting dalam penelitian ergonomi dan desain kerja karena data ini akan digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan mengembangkan solusi. Beberapa metode pengumpulan data yang umum digunakan meliputi:

a. Pengukuran Postur Kerja

Pengukuran postur kerja dapat dilakukan menggunakan alat-alat seperti goniometer atau perangkat lunak analisis postur. Pengukuran ini membantu mengidentifikasi posisi tubuh yang tidak ergonomis dan berpotensi menyebabkan cedera atau ketidaknyamanan.

Langkah-Langkah Dasar dalam Penelitian Ergonomi dan Desain Kerja

b. Pencatatan Aktivitas dan Waktu

Pencatatan aktivitas dan waktu melibatkan pemantauan aktivitas karyawan dan waktu yang dihabiskan untuk setiap tugas. Data ini dapat memberikan gambaran tentang intensitas dan frekuensi gerakan berulang, serta beban kerja karyawan.

c. Penggunaan Sensor dan Teknologi Wearable

Sensor dan teknologi wearable, seperti accelerometer dan perangkat pengukur tekanan, dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang gerakan dan postur karyawan. Data ini dapat dianalisis untuk mengidentifikasi pola gerakan yang tidak ergonomis dan potensi risiko cedera.

d. Fotografi dan Videografi

Fotografi dan videografi dapat digunakan untuk merekam aktivitas karyawan di tempat kerja. Rekaman ini dapat dianalisis secara mendetail untuk mengidentifikasi masalah ergonomi dan mengembangkan solusi yang tepat.

3. Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut untuk mengidentifikasi penyebab utama masalah ergonomi dan menentukan solusi yang tepat. Beberapa teknik analisis data yang umum digunakan dalam penelitian ergonomi dan desain kerja meliputi:

a. Analisis Postur

Analisis postur melibatkan evaluasi postur kerja karyawan untuk mengidentifikasi posisi tubuh yang tidak ergonomis. Teknik ini dapat melibatkan penggunaan perangkat lunak analisis postur atau penilaian visual oleh ahli ergonomi.

b. Analisis Tugas

Analisis tugas melibatkan pemecahan tugas kerja menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dan menganalisis setiap komponen untuk mengidentifikasi potensi risiko ergonomi. Analisis ini membantu dalam memahami beban kerja fisik dan kognitif yang dialami oleh karyawan.

c. Penilaian Risiko Ergonomi

Penilaian risiko ergonomi melibatkan evaluasi faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap masalah ergonomi. Faktor-faktor ini dapat mencakup postur yang tidak tepat, gerakan berulang, penggunaan kekuatan yang berlebihan, dan lingkungan kerja yang tidak mendukung.

d. Analisis Statistik

Analisis statistik dapat digunakan untuk menganalisis data kuantitatif yang dikumpulkan selama penelitian. Teknik-teknik statistik seperti analisis regresi, analisis varians (ANOVA), dan uji hipotesis dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel dan menentukan apakah perbedaan dalam data adalah signifikan secara statistik.

4. Implementasi Perubahan

Setelah penyebab utama masalah ergonomi diidentifikasi dan solusi dikembangkan, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan perubahan. Implementasi perubahan melibatkan beberapa langkah, termasuk:

a. Perencanaan Tindakan

Menyusun rencana tindakan yang rinci, termasuk langkah-langkah yang perlu diambil, sumber daya yang diperlukan, dan jadwal pelaksanaan. Rencana ini harus jelas dan spesifik untuk memastikan bahwa semua orang yang terlibat memahami apa yang perlu dilakukan.

b. Pelatihan dan Pendidikan

Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan tentang perubahan yang akan dilakukan dan bagaimana cara melaksanakannya. Pelatihan ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua orang memahami prosedur baru dan dapat menerapkannya dengan benar.

c. Implementasi Perubahan

Melaksanakan perubahan yang telah direncanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Selama tahap ini, penting untuk memantau proses dan mengumpulkan umpan balik untuk memastikan bahwa perubahan tersebut efektif dan tidak menimbulkan masalah baru.

d. Pemantauan dan Evaluasi

Setelah perubahan diimplementasikan, langkah selanjutnya adalah memantau dan mengevaluasi hasilnya. Pemantauan ini melibatkan pengumpulan data baru dan membandingkannya dengan data sebelumnya untuk menilai apakah perubahan yang dilakukan telah berhasil dalam memperbaiki masalah ergonomi.

5. Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil adalah langkah penting dalam penelitian ergonomi dan desain kerja karena ini memungkinkan perusahaan untuk menilai efektivitas tindakan yang telah diambil dan menentukan langkah selanjutnya. Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam evaluasi hasil meliputi:

a. Analisis Data Pasca-Implementasi

Mengumpulkan dan menganalisis data setelah perubahan diimplementasikan untuk menilai dampak perubahan. Data ini dapat mencakup tingkat cedera, keluhan karyawan, efisiensi kerja, dan metrik ergonomi lainnya.

b. Umpan Balik dari Karyawan

Mengumpulkan umpan balik dari karyawan tentang perubahan yang telah dilakukan. Umpan balik ini dapat memberikan wawasan tambahan tentang efektivitas tindakan korektif dan potensi perbaikan lebih lanjut.

c. Penilaian Terhadap Target Ergonomi

Membandingkan hasil yang dicapai dengan target ergonomi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika hasilnya tidak memenuhi target, perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab dan mengambil tindakan tambahan.

d. Review dan Pembelajaran

Melakukan review secara keseluruhan terhadap proses penelitian ergonomi dan desain kerja untuk mengidentifikasi pelajaran yang dapat diambil dan diterapkan pada proyek-proyek masa depan. Proses ini membantu dalam membangun budaya perbaikan berkelanjutan dalam organisasi.

6. Studi Kasus Implementasi Ergonomi

Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang langkah-langkah dasar dalam penelitian ergonomi dan desain kerja, berikut adalah contoh studi kasus implementasi ergonomi di sebuah perusahaan manufaktur.

1. Identifikasi Masalah

Perusahaan manufaktur ini menghadapi masalah tingkat cedera kerja yang tinggi di lini produksi. Keluhan karyawan terutama terkait dengan nyeri punggung dan cedera muskuloskeletal akibat postur kerja yang tidak ergonomis dan penggunaan alat yang tidak sesuai.

2. Pengumpulan Data

Tim ergonomi melakukan pengamatan langsung di lantai produksi dan mengumpulkan data tentang postur kerja karyawan, frekuensi gerakan berulang, dan alat yang digunakan. Selain itu, survei ergonomi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tambahan dari karyawan.

3. Analisis Data

Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan perangkat lunak analisis postur dan penilaian risiko ergonomi. Analisis ini mengidentifikasi bahwa banyak karyawan bekerja dalam posisi membungkuk dan menggunakan alat yang memerlukan kekuatan berlebih.

4. Implementasi Perubahan

Berdasarkan hasil analisis, beberapa perubahan diimplementasikan, termasuk penyediaan kursi kerja yang dapat disesuaikan, alat bantu angkat, dan pelatihan ergonomi untuk karyawan. Selain itu, stasiun kerja didesain ulang untuk mengurangi kebutuhan membungkuk dan mengangkat beban berat.

5. Evaluasi Hasil

Setelah perubahan diimplementasikan, data baru dikumpulkan dan dibandingkan dengan data sebelumnya. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan dalam tingkat cedera kerja dan keluhan karyawan terkait nyeri punggung. Umpan balik dari karyawan juga menunjukkan peningkatan kepuasan kerja dan kenyamanan.

Baca juga: Langkah-Langkah Dasar dalam Penelitian Ergonomi dan Desain Kerja

Kesimpulan

Penelitian ergonomi dan desain kerja adalah proses yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi masalah ergonomi di tempat kerja. Langkah-langkah dasar dalam penelitian ergonomi dan desain kerja, termasuk identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, implementasi perubahan, dan evaluasi hasil, adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan produktif. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan, meningkatkan efisiensi kerja, dan mengurangi risiko cedera di tempat kerja.

Jika Anda memiliki masalah dalam mengerjakan skripsi atau tugas akhir, Skripsi Malang menerima jasa konsultasi skripsi dan analisis data untuk membantu menyelesaikan skripsi Anda tepat waktu. hubungi admin Skripsi Malang sekarang dan tuntaskan masalah tugas akhir Anda.

 

Penulis: Najwa

 

This will close in 20 seconds