Olah data selalu dipakai pada setiap penelitian. Metode penilitian yang dipakai baik itu kualitatif maupun kuantitatif sebenarnya sama-sama memerlukan olah data untuk mendapatkan jawaban dari tujuan penelitian itu sendiri. Meskipun sama-sama menggunakan olah data, tetap ada perbedaan pada kenis olah data yang dipakai untuk melakukan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Apabila dalam penelitian kualitatif lebih kepada analisis deskriptif, dan perhitungan terkait dokumen ataupun mengenai hasil dari wawancara. Maka lain halnya dengan penelitian kuantitatif yang menitikberatkan pada analisis mengenai uji hipotesis dan angka.
Bagi mahasiswa yang menggunakan penelitian kualitatif biasanya terhambat dengan analisis data, dimana peneliti memerlukan waktu lebih banyak untuk melakukan analisis. Sebagai contoh, jika mahasiswa memakai metode wawancara, maka peneliti perlu membuat verbatim atau melakukan rekap wawancara. Untuk melakukan rekap transkrip wawancara, diperlukan waktu yang cuckup longgar. Apalagi kendala yang biasa terjadi adalah kurang jernihnya suara dan jawaban yang terlalu singkat, sehingga harus mendengarnya berulang-ulang. Nah dengan kendala sepele tapi mematikan itulah, peran seorang konsultan olah data sangat membantu kendala mahasiswa dalam mengerjakan tugasnya. Disamping itu bila data berasal dari dokumen yang jumlahnya cukup banyak, jelas mahasiswa yang merangkap sebagai peneliti membutuhkan waktu lebih apabila harus dikerjakan seorang diri.
Sedangkan bagi mahasiswa yang menggunakan metode penelitian kuantitatif. Maka masalah akan timbul bila hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan panduan di buku yang ada. Seperti:
- Data yang dimasukan cukup banyak hingga ratusan
- Hasil yang diperoleh tidak reliabel dan tidak valid
- Data yang dipunya tidak sesuai asumsi
- Hasilnya ternyata tidak sesuai, jadi harus mencari teori lagi
- Dosen pembimbing ternyata menolak, karena ketidaksesuaian antara teori dan hasil
- Metode yang dipilih tidak sesuai dengan sudut pandang dosen pembimbing
- Hasil eksekusi pada olah data zonk
Di atas adalah beberapa masalah atau kendala, yang dihadapi oleh seorang mahasiswa yang panik dalam mengerjakan olah data dengan software SAS, SPSS, AHP, AMOS, EVIEWS. Kondisi semakin suram bagi mahasiswa, apabila di waktu yang sempit secara mendadak dosen pembimbing menginginkan Anda menghitung manual tapi Anda tidak paham dengan rumus yang harus dipakai. Sebagaian error yang terjadi bisa terjadi dari data yang diperoleh. Namun bisa juga dari human error saat melakukan entri data. Satu hal yang pasti, kesalahan yang diakibatkan oleh software semacam SPSS kecil kemungkinannya terjadi, kecuali memasng saat instalasi korup.
Jadi, apakah Anda sudah punya sedikit gambaran? jika bellum tak mengapa, Anda bisa menghubungi Konsultan Olah Data dan Skripsi.