Skala likert dalam penelitian adalah pengukuran sikap, pendapat, dan persepsi merupakan aspek penting dalam penelitian sosial, pendidikan, dan psikologi. Variabel-variabel tersebut bersifat abstrak sehingga tidak dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu, diperlukan alat ukur yang mampu merepresentasikan kecenderungan sikap responden secara sistematis dan terstruktur.
Dalam penelitian kuantitatif, penggunaan skala pengukuran yang tepat sangat menentukan kualitas data yang diperoleh. Skala Likert menjadi salah satu pilihan utama karena mampu mengubah respons subjektif menjadi data numerik yang dapat dianalisis secara statistik. Hal ini memungkinkan peneliti menarik kesimpulan secara objektif berdasarkan data empiris.
Skala Likert banyak digunakan dalam penelitian survei karena relatif mudah dipahami oleh responden. Pilihan jawaban yang bertingkat membantu responden mengekspresikan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan lebih akurat.
Selain kemudahan penggunaan, skala ini juga fleksibel dan dapat diterapkan pada berbagai topik penelitian. Peneliti dapat menyesuaikan pernyataan sesuai dengan variabel yang diteliti tanpa mengubah prinsip dasar pengukuran.
Pemahaman yang baik mengenai skala Likert sangat penting agar peneliti dapat menyusun instrumen penelitian yang valid, reliabel, dan sesuai dengan tujuan penelitian.
Baca juga: Skala Pengukuran Penelitian dalam Metodologi Ilmiah
Pengertian Skala Likert
Skala Likert merupakan skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi individu terhadap suatu objek atau fenomena tertentu. Skala ini disusun dalam bentuk pernyataan yang harus direspons oleh responden berdasarkan tingkat persetujuan mereka.
Setiap pernyataan dalam skala Likert diikuti oleh beberapa alternatif jawaban yang bersifat bertingkat. Tingkatan jawaban tersebut menunjukkan intensitas sikap responden, mulai dari tingkat persetujuan yang paling rendah hingga yang paling tinggi.
Dalam praktik penelitian, setiap pilihan jawaban diberi skor numerik agar respons responden dapat diolah secara kuantitatif. Skor tersebut kemudian digunakan sebagai dasar dalam analisis data.
Skala Likert banyak digunakan karena mampu mengakomodasi pengukuran variabel nonfisik yang sulit diukur secara langsung. Dengan demikian, skala ini berperan penting dalam penelitian yang berfokus pada aspek sikap dan persepsi.
Karakteristik Skala Likert
Skala Likert memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis skala pengukuran lainnya. Karakteristik ini perlu dipahami agar penggunaannya sesuai dengan kaidah metodologi penelitian.
Salah satu karakteristik utama skala Likert adalah penggunaan pernyataan sebagai stimulus bagi responden. Responden diminta memberikan respons berdasarkan tingkat persetujuan terhadap pernyataan tersebut.
Karakteristik lainnya adalah adanya pilihan jawaban bertingkat yang merepresentasikan intensitas sikap. Setiap tingkatan jawaban memiliki makna yang berbeda dan diberi skor tertentu.
Data yang dihasilkan dari skala Likert dapat dianalisis secara deskriptif maupun inferensial, tergantung pada tujuan penelitian dan asumsi statistik yang digunakan.
Bentuk dan Jumlah Skala Likert
Skala Likert dapat disusun dalam berbagai bentuk berdasarkan jumlah kategori jawaban yang digunakan. Perbedaan bentuk ini memengaruhi tingkat variasi data yang dihasilkan serta kemudahan responden dalam memberikan jawaban.
Bentuk dan jumlah skala Likert yang umum digunakan antara lain:
- Skala lima poin yang terdiri atas sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju.
- Skala tujuh poin yang memberikan rentang jawaban lebih luas untuk menangkap variasi sikap responden secara lebih rinci.
- Skala empat poin yang tidak menyediakan pilihan netral sehingga mendorong responden untuk menentukan sikap secara lebih tegas.
Skala lima poin merupakan bentuk yang paling banyak digunakan karena dianggap seimbang antara variasi data dan kemudahan pemahaman responden.
Pemilihan jumlah kategori jawaban harus disesuaikan dengan karakteristik responden serta kompleksitas variabel yang diukur.
Penyusunan Pernyataan Skala Likert
Pernyataan dalam skala Likert harus disusun secara sistematis dan jelas agar mampu mengukur variabel penelitian secara tepat. Setiap pernyataan sebaiknya hanya mengandung satu gagasan utama.
Beberapa prinsip penting dalam penyusunan pernyataan meliputi:
- Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami responden.
- Menghindari penggunaan istilah yang ambigu atau bermakna ganda.
- Menyusun pernyataan berdasarkan indikator variabel penelitian.
- Menghindari pernyataan yang bersifat menggiring atau menilai.
Pernyataan dapat disusun dalam bentuk positif maupun negatif. Pernyataan positif mendukung variabel yang diukur, sedangkan pernyataan negatif bersifat berlawanan.
Penggunaan kedua jenis pernyataan bertujuan untuk mengurangi bias jawaban dan meningkatkan kualitas data yang dikumpulkan.
Skoring Skala Likert
Skoring pada skala Likert dilakukan dengan memberikan nilai numerik pada setiap pilihan jawaban. Skor diberikan secara berurutan dari tingkat persetujuan terendah hingga tertinggi.
Pada pernyataan positif, skor tertinggi diberikan pada jawaban yang menunjukkan persetujuan paling kuat. Sebaliknya, pada pernyataan negatif, pemberian skor dilakukan secara terbalik.
Skor dari setiap pernyataan kemudian dijumlahkan atau dirata-ratakan untuk memperoleh skor total responden. Skor ini digunakan sebagai dasar dalam analisis data penelitian.
Ketelitian dalam proses skoring sangat penting karena kesalahan skoring dapat memengaruhi hasil analisis dan kesimpulan penelitian.
Penggunaan Skala Likert dalam Penelitian
Skala Likert banyak digunakan dalam berbagai bidang penelitian, terutama penelitian sosial dan pendidikan. Skala ini membantu peneliti memahami kecenderungan sikap dan persepsi responden terhadap suatu fenomena.
Dalam penelitian pendidikan, skala Likert sering digunakan untuk mengukur motivasi belajar, sikap siswa, dan persepsi terhadap metode pembelajaran. Dalam penelitian sosial, skala ini digunakan untuk mengkaji opini publik dan tingkat kepuasan masyarakat.
Penggunaan skala Likert memungkinkan data subjektif diolah secara kuantitatif tanpa menghilangkan makna sikap responden.
Kelebihan dan Keterbatasan Skala Likert
Skala Likert memiliki kelebihan berupa kemudahan penggunaan dan fleksibilitas penerapan. Skala ini memungkinkan pengumpulan data dari jumlah responden yang besar secara efisien.
Selain itu, skala Likert mendukung berbagai teknik analisis statistik sehingga cocok digunakan dalam penelitian kuantitatif.
Namun demikian, skala Likert juga memiliki keterbatasan. Responden dapat menunjukkan kecenderungan memilih jawaban tengah atau memberikan jawaban yang dianggap sosialnya paling dapat diterima.
Oleh karena itu, peneliti perlu merancang instrumen dengan cermat dan menginterpretasikan hasil analisis secara hati-hati.
Baca juga: Uji Reliabilitas Instrumen dalam Penelitian Ilmiah
Kesimpulan
Skala Likert merupakan alat ukur yang efektif untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dalam penelitian. Skala ini memungkinkan data subjektif diubah menjadi data numerik yang dapat dianalisis secara ilmiah.
Pemahaman yang baik mengenai karakteristik, bentuk, penyusunan pernyataan, dan skoring skala Likert sangat penting untuk menghasilkan data yang valid dan reliabel.
Dengan penerapan yang tepat, skala Likert dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kualitas dan ketepatan hasil penelitian ilmiah.
Ketahui lebih banyak informasi terbaru dan terlengkap mengenai skripsi dengan mengikuti terus artikel dari Skripsi Malang. Dapatkan juga bimbingan eksklusif untuk skripsi dan tugas akhir bagi Anda yang sedang menghadapi masalah dalam penyusunan skripsi dengan menghubungi Admin Skripsi Malang sekarang juga! Konsultasikan kesulitan Anda dan raih kelulusan studi lebih cepat.

