Dalam penyusunan skripsi, salah satu bagian yang paling menentukan arah penelitian adalah identifikasi masalah. Bagian ini berfungsi untuk memperjelas berbagai persoalan yang muncul dari latar belakang penelitian, sekaligus membantu penulis merumuskan masalah utama yang akan diteliti. Sayangnya, banyak mahasiswa yang belum memahami bagaimana cara menulis identifikasi masalah skripsi dengan baik dan sistematis. Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian, fungsi, struktur, langkah penulisan, hingga kesalahan umum yang sering terjadi dalam membuat identifikasi masalah.
Baca Juga: Panduan Lengkap Menyusun Skripsi Hukum Pidana Secara Efektif
Pengertian dan Fungsi Identifikasi Masalah Skripsi
Identifikasi masalah skripsi adalah proses menemukan dan menjelaskan berbagai persoalan yang muncul dari fenomena yang telah dijabarkan dalam latar belakang. Dengan kata lain, bagian ini berisi penjabaran detail dari masalah-masalah yang menjadi dasar penelitian, sebelum akhirnya disaring menjadi rumusan masalah utama.
Fungsi utama dari identifikasi masalah adalah membantu peneliti memahami permasalahan secara menyeluruh. Ketika penulis mampu mengidentifikasi berbagai aspek permasalahan, ia akan lebih mudah menentukan arah penelitian yang jelas dan fokus. Selain itu, bagian ini juga menunjukkan kemampuan analisis penulis terhadap topik yang diangkat.
Identifikasi masalah juga berperan penting dalam memperkuat argumentasi ilmiah. Dengan menjelaskan masalah secara rinci, pembaca dapat melihat bahwa penelitian tersebut memang memiliki urgensi dan relevansi yang tinggi terhadap bidang ilmu tertentu. Hal ini juga membantu membangun dasar logis bagi perumusan masalah dan tujuan penelitian.
Selain itu, identifikasi masalah menjadi alat bantu dalam menentukan variabel penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, misalnya, dari proses identifikasi inilah variabel bebas dan terikat dapat dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian kualitatif, proses ini membantu menentukan fokus dan arah pembahasan agar tidak melebar.
Dengan demikian, identifikasi masalah bukan sekadar formalitas dalam skripsi. Ia merupakan tahapan penting yang menghubungkan latar belakang dengan rumusan masalah, sekaligus memastikan penelitian memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Struktur dan Unsur Penting dalam Identifikasi Masalah Skripsi
Penulisan identifikasi masalah harus mengikuti struktur yang logis dan terhubung langsung dengan latar belakang. Bagian ini biasanya ditulis setelah uraian latar belakang selesai, dan menjadi jembatan menuju rumusan masalah.
Pertama, identifikasi masalah harus diawali dengan pengantar yang menghubungkan pembaca dengan bagian sebelumnya. Misalnya, penulis dapat membuka dengan kalimat: “Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.” Kalimat seperti ini memberi sinyal bahwa penulis mulai menjabarkan masalah yang ditemukan.
Kedua, masalah yang diidentifikasi harus bersumber dari fakta atau data yang sudah dijelaskan dalam latar belakang. Jangan menambahkan masalah baru yang tidak memiliki kaitan dengan uraian sebelumnya, karena hal itu bisa membuat penelitian terlihat tidak konsisten.
Ketiga, setiap masalah sebaiknya dijelaskan secara spesifik dan terukur. Hindari pernyataan yang terlalu umum seperti “rendahnya motivasi belajar siswa,” tanpa menjelaskan bentuk atau penyebabnya. Semakin spesifik penjelasannya, semakin mudah penulis menentukan rumusan masalah yang tepat.
Keempat, identifikasi masalah biasanya disusun dalam bentuk poin-poin agar lebih mudah dibaca dan dipahami. Setiap poin menggambarkan satu masalah utama yang muncul dari latar belakang, bisa berupa fenomena, kesenjangan teori, maupun hasil penelitian sebelumnya yang belum optimal.
Terakhir, jumlah masalah yang diidentifikasi tidak harus banyak. Yang terpenting, setiap masalah yang disebutkan relevan dengan fokus penelitian dan dapat dijawab melalui metode yang akan digunakan dalam skripsi.
Langkah-Langkah Menulis Identifikasi Masalah Skripsi
Agar penulisan identifikasi masalah lebih sistematis dan tepat sasaran, berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:
-
Pahami latar belakang penelitian dengan baik.
Sebelum menulis identifikasi masalah, pastikan kamu sudah memahami isi latar belakang secara mendalam. Dari bagian tersebut akan muncul berbagai fenomena yang bisa dijadikan dasar dalam mengidentifikasi masalah. -
Temukan fakta dan data yang menunjukkan adanya masalah.
Carilah indikator-indikator yang menunjukkan bahwa ada kesenjangan antara kondisi ideal dan kenyataan di lapangan. Misalnya, data tentang menurunnya prestasi siswa, rendahnya produktivitas karyawan, atau rendahnya tingkat kepuasan pelanggan. -
Uraikan masalah secara rinci dan berurutan.
Masalah yang diidentifikasi sebaiknya dijelaskan dari yang paling umum hingga ke yang paling spesifik. Susunan ini akan membantu pembaca memahami konteks permasalahan dengan lebih mudah. -
Pastikan setiap masalah memiliki hubungan logis.
Jangan menuliskan masalah yang berdiri sendiri atau tidak memiliki kaitan dengan topik utama. Setiap poin harus saling berhubungan dan mendukung arah penelitian. -
Gunakan bahasa ilmiah yang jelas dan padat.
Hindari kalimat bertele-tele. Gunakan kata-kata baku, objektif, dan formal sesuai dengan kaidah penulisan akademik.
Contoh dan Kesalahan Umum dalam Identifikasi Masalah Skripsi
Untuk memahami penerapannya, berikut contoh sederhana identifikasi masalah dalam skripsi:
Contoh:
Judul skripsi: Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Malang
Identifikasi masalah:
-
Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran meskipun telah menggunakan media pembelajaran.
-
Penggunaan media pembelajaran interaktif di sekolah belum maksimal.
-
Guru belum sepenuhnya memahami cara mengoptimalkan media pembelajaran digital.
-
Siswa cenderung lebih tertarik pada media hiburan dibanding media pembelajaran.
-
Belum ada penelitian mendalam mengenai efektivitas media pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Malang.
Dari contoh di atas, terlihat bahwa setiap poin memiliki hubungan dengan judul penelitian dan bisa dijadikan dasar untuk merumuskan masalah utama.
Namun, dalam praktiknya banyak mahasiswa melakukan beberapa kesalahan umum seperti:
-
Menulis terlalu banyak masalah yang tidak relevan.
Terlalu banyak poin justru membuat identifikasi masalah tidak fokus dan melebar dari tujuan penelitian. -
Tidak menunjukkan hubungan dengan latar belakang.
Masalah yang disebutkan harus muncul dari penjelasan dalam latar belakang. Jika tidak, skripsi akan terlihat tidak runtut. -
Menulis kalimat pernyataan umum tanpa bukti.
Pernyataan seperti “banyak siswa malas belajar” tanpa data pendukung membuat identifikasi terlihat lemah. -
Menggabungkan identifikasi dengan rumusan masalah.
Identifikasi berisi daftar masalah, sementara rumusan masalah berupa pertanyaan penelitian. Keduanya harus dipisahkan secara jelas. -
Tidak ada alur logis antar poin.
Urutan masalah sebaiknya runtut dari yang bersifat umum ke yang lebih spesifik agar pembaca mudah memahami.
Tips Menulis Identifikasi Masalah yang Efektif dan Ilmiah
Agar bagian identifikasi masalah dalam skripsi lebih kuat dan menarik, berikut beberapa tips penting yang bisa diterapkan:
-
Gunakan hasil observasi dan literatur sebagai dasar.
Jangan menulis masalah hanya berdasarkan asumsi pribadi. Gunakan data dari hasil observasi, wawancara, laporan, atau penelitian terdahulu agar hasilnya objektif. -
Pastikan setiap masalah relevan dengan judul penelitian.
Setiap poin harus memiliki keterkaitan langsung dengan fokus penelitian yang akan dilakukan agar tidak keluar dari konteks. -
Susun masalah dengan urutan logis dan runtut.
Mulailah dari masalah yang paling luas, lalu kerucutkan ke masalah yang lebih spesifik dan mendalam. -
Gunakan kalimat efektif dan ilmiah.
Hindari penggunaan bahasa sehari-hari atau kata sifat yang bersifat subjektif seperti “buruk,” “baik,” atau “tidak menarik.” Gunakan istilah yang lebih akademis dan objektif. -
Jangan terlalu panjang atau terlalu singkat.
Idealnya, identifikasi masalah terdiri dari 4 hingga 6 poin utama. Terlalu sedikit membuat penelitian tampak dangkal, sementara terlalu banyak membuatnya tidak fokus.
Baca Juga: Panduan Lengkap Menulis Isi Latar Belakang Skripsi yang Tepat
Kesimpulan
Identifikasi masalah skripsi merupakan tahapan penting dalam proses penyusunan karya ilmiah. Melalui bagian ini, penulis menjelaskan berbagai permasalahan yang muncul dari latar belakang dan menjadi dasar bagi perumusan masalah serta tujuan penelitian.
Agar penulisan identifikasi masalah efektif, penulis harus memahami konteks penelitian, menyusun masalah secara runtut, serta menggunakan bahasa yang jelas dan ilmiah. Hindari kesalahan seperti menulis poin yang tidak relevan, tanpa data, atau tanpa hubungan logis.
Dengan menulis identifikasi masalah secara sistematis, peneliti dapat membangun fondasi skripsi yang kuat dan terarah. Bagian ini menjadi langkah awal penting menuju penelitian yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi bidang ilmu yang digeluti.