Landasan teori skripsi adalah bagian penting dalam penyusunan karya ilmiah yang berfungsi sebagai pijakan konseptual bagi peneliti. Di dalamnya terdapat teori, konsep, dan hasil penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam memahami masalah penelitian. Landasan teori bukan sekadar kumpulan kutipan, melainkan hasil sintesis dari berbagai sumber yang relevan dengan fokus penelitian yang dilakukan.
Melalui landasan teori, peneliti menunjukkan bahwa ia memahami konteks akademik dari topik yang dikaji. Dengan demikian, bagian ini memperlihatkan kemampuan analitis dan kritis dalam menilai serta mengaitkan berbagai teori yang mendukung penelitian. Landasan teori juga memberikan gambaran tentang bagaimana variabel-variabel dalam penelitian saling berhubungan.
Selain itu, landasan teori membantu dalam membatasi ruang lingkup penelitian. Dengan menyusun teori yang relevan, peneliti dapat menghindari pembahasan yang melebar dan tidak fokus. Oleh karena itu, bagian ini menjadi acuan dalam merumuskan hipotesis dan kerangka berpikir penelitian.
Penyusunan landasan teori tidak boleh dilakukan secara asal. Sumber yang digunakan harus valid dan dapat dipertanggungjawabkan, seperti jurnal ilmiah, buku akademik, dan hasil penelitian terdahulu. Mengutip sumber dari internet diperbolehkan, asalkan berasal dari situs yang kredibel dan memiliki referensi ilmiah yang jelas.
Dengan memahami fungsi dan kedudukan landasan teori, mahasiswa akan lebih mudah menyusun bab ini secara sistematis dan logis. Landasan teori bukan hanya formalitas, tetapi merupakan fondasi yang menentukan kualitas dan kedalaman penelitian yang dilakukan.
Baca Juga: Contoh Skripsi Lansia yang Relevan dan Mudah Dibuat
Fungsi Landasan Teori dalam Skripsi
Landasan teori memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung keseluruhan struktur skripsi. Pertama, berfungsi sebagai dasar ilmiah bagi penelitian. Setiap langkah penelitian harus memiliki dasar yang jelas agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Tanpa teori yang kuat, penelitian akan tampak lemah dan tidak memiliki arah yang jelas.
Fungsi kedua adalah sebagai penjelas terhadap variabel penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, variabel menjadi fokus utama yang harus dijelaskan melalui teori yang relevan. Teori membantu menjelaskan hubungan antar variabel dan bagaimana pengaruhnya dapat diukur.
Ketiga, landasan teori berperan dalam membangun kerangka berpikir. Kerangka berpikir merupakan alur logika yang menunjukkan bagaimana teori digunakan untuk menjelaskan fenomena penelitian. Dengan adanya kerangka berpikir, peneliti dapat menunjukkan hubungan antara teori dan hipotesis yang akan diuji.
Keempat, landasan teori juga berfungsi sebagai pembeda antara penelitian baru dengan penelitian sebelumnya. Peneliti dapat menjelaskan di mana letak kebaruan atau perbedaan dari penelitian yang dilakukan dibandingkan dengan penelitian terdahulu. Hal ini membantu menunjukkan kontribusi penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
Terakhir, landasan teori menjadi alat bantu dalam menganalisis hasil penelitian. Setelah data terkumpul dan diolah, teori digunakan untuk menafsirkan makna dari hasil tersebut. Dengan demikian, landasan teori tidak hanya penting di awal, tetapi juga hingga tahap akhir penelitian.
Struktur dan Komponen Landasan Teori
Dalam penyusunan landasan teori skripsi, terdapat beberapa komponen utama yang harus diperhatikan agar penyajiannya sistematis dan mudah dipahami:
-
Konsep Dasar Penelitian
Bagian ini menjelaskan pengertian umum terkait topik penelitian. Misalnya, jika topik penelitian adalah “motivasi belajar”, maka dijelaskan terlebih dahulu apa itu motivasi dan bagaimana kaitannya dengan proses belajar. -
Kajian Teori Terdahulu
Komponen ini berisi teori-teori dari para ahli yang mendukung topik penelitian. Peneliti perlu menuliskan beberapa pandangan dari sumber yang berbeda, lalu menyimpulkan teori mana yang paling sesuai untuk digunakan. -
Penelitian Terdahulu (State of the Art)
Dalam bagian ini, peneliti mengulas hasil penelitian sebelumnya yang relevan. Tujuannya agar dapat melihat kesenjangan (gap) penelitian yang akan diisi oleh penelitian yang sedang dilakukan. -
Kerangka Pikir
Kerangka pikir menjelaskan hubungan logis antara teori dan variabel penelitian. Biasanya disajikan dalam bentuk naratif atau diagram alur. -
Hipotesis (Jika Ada)
Untuk penelitian kuantitatif, bagian ini berisi dugaan sementara yang akan diuji berdasarkan teori yang digunakan. Hipotesis harus didukung oleh teori yang logis dan relevan.
Langkah-Langkah Menyusun Landasan Teori
Agar landasan teori skripsi tersusun dengan baik, berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:
-
Menentukan Topik dan Variabel Penelitian
Pastikan topik penelitian sudah jelas dan spesifik agar mudah mencari teori yang relevan. -
Melakukan Studi Literatur
Carilah referensi dari buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang sesuai dengan topik penelitianmu. -
Menganalisis dan Membandingkan Teori
Jangan hanya menyalin teori. Bandingkan pandangan beberapa ahli dan simpulkan teori yang paling tepat untuk digunakan. -
Menyusun Alur Logika
Buat hubungan antar teori secara logis, dari yang paling umum hingga yang paling spesifik sesuai dengan variabel penelitian. -
Menulis dengan Bahasa Ilmiah dan Terstruktur
Gunakan bahasa formal, objektif, dan hindari opini pribadi. Pastikan setiap kutipan memiliki sumber yang jelas. -
Menyusun Kerangka Pikir dan Hipotesis
Akhiri bagian landasan teori dengan menjelaskan hubungan antar variabel melalui kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
Kesalahan Umum dalam Menyusun Landasan Teori
Beberapa mahasiswa sering melakukan kesalahan dalam menyusun landasan teori. Kesalahan pertama adalah menyalin teori secara mentah dari buku tanpa analisis. Padahal, bagian ini menuntut kemampuan berpikir kritis dan sintesis terhadap berbagai teori yang dikaji.
Kesalahan kedua adalah menggunakan sumber yang tidak kredibel. Banyak mahasiswa mengambil teori dari blog pribadi atau situs yang tidak memiliki dasar ilmiah. Hal ini membuat skripsi kehilangan nilai akademisnya.
Kesalahan berikutnya adalah teori yang disusun tidak relevan dengan variabel penelitian. Akibatnya, pembahasan menjadi tidak fokus dan menyulitkan saat menarik kesimpulan. Selain itu, banyak mahasiswa lupa menyertakan kerangka pikir yang padahal menjadi penghubung antara teori dan hasil penelitian.
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tidak menuliskan sumber dengan format sitasi yang benar. Dalam dunia akademik, kesalahan sitasi dapat dianggap sebagai plagiarisme, yang tentu saja berisiko serius bagi kelulusan skripsi.
Agar terhindar dari kesalahan tersebut, mahasiswa disarankan untuk membaca banyak referensi ilmiah, memahami konteks teorinya, dan menulis dengan bahasa akademik yang jelas serta sesuai format penulisan yang berlaku di kampus.
Baca juga: Cara Menata Layout Skripsi agar Rapi dan Sesuai Aturan
Kesimpulan
Landasan teori skripsi memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan dasar ilmiah bagi penelitian yang dilakukan. Melalui teori-teori yang relevan, peneliti dapat menjelaskan fenomena yang dikaji dengan cara yang logis dan dapat dipertanggungjawabkan.
Bagian ini juga menunjukkan kemampuan peneliti dalam memahami literatur, menganalisis teori, serta menghubungkannya dengan variabel penelitian. Oleh karena itu, penyusunan landasan teori tidak boleh dianggap remeh atau sekadar formalitas.
Dengan memahami langkah-langkah dan struktur yang tepat, mahasiswa dapat menyusun landasan teori yang kuat, sistematis, dan berkualitas, sehingga hasil penelitian memiliki nilai ilmiah yang tinggi dan dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan.
Ketahui lebih banyak informasi terbaru dan terlengkap mengenai skripsi dengan mengikuti terus artikel dari Skripsi Malang. Dapatkan juga bimbingan eksklusif untuk skripsi dan tugas akhir bagi Anda yang sedang menghadapi masalah dalam penyusunan skripsi dengan menghubungi Admin Skripsi Malang sekarang juga! Konsultasikan kesulitan Anda dan raih kelulusan studi lebih cepat.