Apakah Anda pernah mendengarkan sebuah lagu yang membuat Anda tiba-tiba teringat kampung halaman? Atau mungkin Anda merasakan getaran emosional saat mendengar musik tradisional dari daerah yang belum pernah Anda kunjungi? Jika iya, maka Anda sudah menyentuh satu bagian penting dari apa yang disebut sebagai kajian musik dan budaya. Bagi Anda yang sedang menyusun skripsi humaniora, menjadikan musik sebagai pintu masuk untuk memahami budaya bisa menjadi pengalaman yang sangat bermakna dan tentu saja penuh tantangan menarik. Musik memiliki kekuatan untuk melampaui batas bahasa, menyentuh sisi emosional manusia, dan menciptakan ruang bersama yang merefleksikan identitas kultural dan pengalaman kolektif.
Dalam dunia humaniora, musik bukan hanya soal irama atau nada-nada indah yang menghiasi playlist Anda. Musik adalah cerminan kehidupan, sejarah, identitas, konflik, hingga harapan kolektif suatu masyarakat. Ia bisa menjadi media protes, ekspresi spiritual, atau bahkan bentuk komunikasi politik. Karena itulah, kajian musik dan budaya menjadi pilihan yang kaya secara teoritis dan menarik secara empiris untuk sebuah skripsi. Anda bisa mengeksplorasi berbagai tema seperti peran musik dalam gerakan sosial, musik sebagai identitas etnis atau nasional, hingga perubahan makna lagu tradisional di era digital. Dengan pendekatan yang tepat dan ketekunan dalam riset, skripsi Anda bisa menjadi karya yang tak hanya akademis, tetapi juga menyentuh sisi terdalam kemanusiaan.
Baca Juga: penjelasan dan cara pembuatan Skripsi
Mengapa Musik dan Budaya Cocok untuk Kajian Humaniora?
Humaniora berfokus pada studi tentang manusia: nilai-nilai, ekspresi, dan pengalaman mereka. Musik, sebagai salah satu bentuk ekspresi budaya yang paling universal, menawarkan banyak hal untuk dianalisis. Ia tak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana komunikasi, alat resistensi, simbol identitas, bahkan penanda kelas sosial.
Kajian musik dan budaya memberi ruang bagi Anda untuk menghubungkan teori humaniora dengan praktik sehari-hari. Anda bisa meneliti bagaimana musik digunakan dalam ritual adat, bagaimana lirik lagu mencerminkan kritik sosial, atau bagaimana subkultur musik membentuk identitas remaja urban. Fleksibilitas ini menjadikan musik sebagai objek yang sangat “kaya rasa” untuk dijelajahi.
Menentukan Fokus: Dari Lagu Daerah hingga Musik Pop Global
Langkah pertama dalam menyusun skripsi adalah memilih fokus yang jelas. Kajian musik dan budaya memiliki rentang yang sangat luas, dan karena itu penting untuk membatasi ruang lingkup Anda. Berikut beberapa contoh pendekatan atau tema yang bisa Anda ambil:
1. Musik Tradisional sebagai Warisan Budaya
Misalnya, Anda bisa mengkaji gamelan Jawa sebagai sarana pendidikan nilai-nilai budaya, atau meneliti peran musik Tor-tor Batak dalam upacara adat sebagai medium pelestarian tradisi dan identitas kolektif masyarakat.
2. Musik dan Identitas Komunitas
Contohnya, Anda bisa meneliti bagaimana komunitas Papua menggunakan musik sebagai alat untuk memperkuat solidaritas dan membangun narasi identitas, sekaligus sebagai bentuk ekspresi budaya yang menyuarakan pengalaman kolektif mereka.
3. Musik Pop sebagai Refleksi Budaya Kontemporer
Salah satu pendekatan menarik dalam kajian humaniora adalah menganalisis lirik lagu-lagu pop Indonesia yang mengangkat isu feminisme atau kritik sosial, karena musik populer sering menjadi cermin dinamika masyarakat dan menyuarakan refleksi terhadap realitas sosial. Selain itu, Anda juga bisa menelaah pengaruh K-Pop dalam membentuk gaya hidup remaja Indonesia, yang tidak hanya menyangkut musik, tetapi juga identitas, konsumerisme, budaya visual, dan relasi global-lokal—membuka ruang pemahaman tentang bagaimana budaya populer membentuk nilai dan perilaku generasi muda.
a. Subkultur dan Musik
Studi tentang komunitas punk di kota tertentu dan bagaimana mereka menggunakan musik sebagai bentuk resistensi.
b. Musik, Politik, dan Perubahan Sosial
Kajian terhadap lagu-lagu perjuangan di masa Orde Baru atau Reformasi.
Pendekatan Teoritis yang Bisa Digunakan
Kajian musik dan budaya tidak berdiri sendiri. Anda tetap perlu landasan teoritis yang kuat. Berikut beberapa pendekatan teori yang umum digunakan dalam skripsi humaniora bertema musik:
- Teori Cultural Studies (Stuart Hall, Raymond Williams) Cocok untuk menganalisis musik sebagai bagian dari budaya populer dan bagaimana ia membentuk (dan dibentuk oleh) kekuasaan, identitas, dan resistensi.
- Hermeneutika Pendekatan interpretatif ini membantu Anda mengupas makna-makna yang tersembunyi dalam lirik lagu atau performa musik tertentu.
- Fenomenologi Sangat cocok jika Anda ingin mendalami pengalaman subjektif para musisi atau pendengar, terutama dalam komunitas atau konteks budaya tertentu.
- Teori Postkolonial Relevan untuk membahas bagaimana musik daerah menghadapi komersialisasi, globalisasi, dan modernisasi—sering kali dengan tetap mempertahankan identitasnya.
- Semiotika Pendekatan ini membantu Anda membedah simbol, tanda, dan makna dalam elemen-elemen musik dan pertunjukan budaya.
Metode Penelitian: Antara Lapangan dan Layar
Tergantung fokusnya, skripsi Anda bisa menggunakan pendekatan kualitatif seperti wawancara mendalam, observasi partisipatif, atau analisis teks. Beberapa metode yang umum digunakan:
- Etnografi Musik (Ethnomusicology) Anda bisa terjun langsung ke komunitas yang sedang Anda teliti. Mengamati praktik bermusik mereka, melakukan wawancara dengan musisi, bahkan ikut serta dalam proses kreatif mereka.
- Analisis Lirik Ini sangat cocok untuk musik pop atau lagu-lagu yang punya kekuatan naratif. Anda bisa menggunakan pendekatan hermeneutik atau semiotik untuk membedah makna.
- Studi Kasus Misalnya, meneliti satu festival musik lokal sebagai bentuk resistensi budaya terhadap hegemoni musik mainstream.
- Analisis Media Cocok jika Anda tertarik meneliti bagaimana musik diproduksi dan dikonsumsi melalui platform seperti YouTube, TikTok, atau Spotify.
Tantangan yang Mungkin Anda Temui
Dalam meneliti musik dari perspektif humaniora, ada beberapa tantangan yang mungkin Anda hadapi. Misalnya, jika meneliti komunitas tertentu seperti komunitas musik underground, Anda mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk membangun kepercayaan dan mendapatkan akses. Selain itu, banyak musik tradisional yang tidak terdokumentasi secara formal, sehingga Anda harus mengandalkan wawancara atau observasi langsung. Kesulitan lain bisa muncul jika Anda tidak memiliki latar belakang musik formal, namun jangan khawatirfokus utama Anda adalah makna sosial-budaya dari musik tersebut, bukan analisis teknis notasi. Yang juga penting adalah menjaga jarak analitis agar tidak terbawa bias pribadi, karena musik merupakan pengalaman yang sangat personal bagi banyak orang
Contoh Judul Skripsi Kajian Musik dan Budaya
Butuh inspirasi? Berikut beberapa contoh judul skripsi yang bisa Anda kembangkan:
- “Musik Sebagai Identitas Kolektif: Studi Kasus Komunitas Reggae di Bali”
- “Makna Simbolik dalam Lagu-Lagu Perjuangan Era Orde Baru”
- “K-Pop dan Budaya Remaja Urban: Studi Fenomenologis di Jakarta”
- “Musik Tradisional Dayak dan Peranannya dalam Ritual Adat”
- “Analisis Wacana Lirik Lagu Hip Hop Indonesia sebagai Kritik Sosial”
- “Sound of Resistance: Musik Punk sebagai Gerakan Anti-Kemapanan”
Tips Menyusun Skripsi Humaniora Kajian Musik dan Budaya
Dengarkan lebih banyak dan buka telinga Anda untuk berbagai jenis musik. Jangan hanya terpaku pada genre favorit, karena semakin luas referensi musik yang Anda miliki, semakin dalam dan tajam pula analisis yang bisa Anda lakukan. Dalam mengkaji musik, penting untuk selalu memperhatikan konteks; musik tidak hidup di ruang hampa, melainkan terkait erat dengan lingkungan sosial, politik, ekonomi, dan budaya tempat ia berkembang. Pemahaman terhadap konteks ini akan membuat interpretasi Anda lebih kuat dan relevan.
Selain itu, jangan lupakan pentingnya kerangka teoritis. Kajian humaniora membutuhkan teori yang jelas untuk menjembatani antara data yang Anda temukan dan interpretasi yang Anda tawarkan. Jika memungkinkan, gabungkan pula data visual dan audio, seperti dokumentasi video pertunjukan atau rekaman musik, sebagai bagian dari lampiran skripsi. Ini bisa memperkuat argumen Anda sekaligus memberi nilai tambah secara akademis. Terakhir, latihlah kemampuan menulis dengan gaya naratif yang kuat. Kajian musik sering menyentuh sisi emosional dan pengalaman hidup, sehingga gaya penulisan yang mengalir dan menarik tanpa kehilangan objektivitas akan sangat membantu menyampaikan gagasan Anda secara lebih meyakinkan.
Baca Juga: Skripsi Humaniora dan Hermeneutika: Menggali Makna Teks
Kesimpulan
Musik bukan sekadar hiburan, melainkan bahasa universal yang mampu menjangkau hal-hal yang sering kali tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Dalam kajian humaniora, musik menjadi jendela untuk memahami manusia—apa yang mereka rasakan, percayai, perjuangkan, dan harapkan. Menulis skripsi tentang musik dan budaya bukan hanya soal memenuhi kewajiban akademis, tetapi merupakan perjalanan intelektual dan emosional yang memperkaya cara pandang Anda terhadap dunia. Anda belajar memahami masyarakat melalui irama, menggali makna dari harmoni, dan pada akhirnya ikut menulis kisah manusia melalui nada dan budaya. Selamat menulis dan menikmati setiap prosesnya!
Bagi Anda yang sedang menghadapi tantangan dalam menyusun skripsi atau penelitian di bidang pendidikan, kami menyediakan jasa pembuatan skripsi yang profesional dan terpercaya. Dapatkan bimbingan terbaik untuk memastikan skripsi Anda berkualitas dan sesuai dengan standar akademik. Hubungi Skripsi Malang sekarang untuk konsultasi dan bantuan lebih lanjut!
Penulis: Ani Fitriya Ulfa