Ilmu statistika paling sering dipakai baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam bisnis, dalam industri serta borongan bidang dalam perekonomian.
Dalam kehidupan keseharian kita sering memakai ilmu statistika untuk menata berapa jumlah pengeluaran anda yang dicocokkan dengan penghasilan yang anda peroleh, kemudian memilih barang yang mana yang akan anda beli, dan lainnya yang pada akhirnya memerlukan keputusan terbaik yang akan anda ambil. Begitu pula dengan bidang yang lainnya, menolong memutuskan keputusan yang me sti dipungut secara tepat.
Ditegaskan pula dari buku statistika ekonomi karangan Sri Mulyono (2003), bahwa dalam mempelajari statistika kita ditolong untuk menyatakan hubungan antar variabel, menciptakan keputusan yang lebih baik, menanggulangi perubahan-perubahan yang terjadi dan menciptakan rencana serta ramalan.
Ruang Lingkup Statistika
Definisi dari statistika sendiri ialah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Dalam studi, statistika dipecah menjadi empat yakni statistika deskriptif, teori probabilitas, analisa keputusan dan statistika inferensi.
1. Statistika deskriptif
Statistika deskriptif bersangkutan dengan penggambaran (pendeskripsian) data baik secara numerik (rata-rata, standar deviasi, median, modus dan lainnya) atau grafis (dalam format tabel dan grafik) sampai-sampai data itu lebih gampang dibaca dan dimengerti.
2. Teori probabilitas
Probabilitas atau peluang ialah angka yang mengindikasikan tingkat kepercayaan tentang sebuah peristiwa. Teori probabilitas bakal digunakan bilamana kita memakai statistik inferensial.
3. Analisa keputusan
Dalam mengambil keputusan, statistik bermanfaat untuk menganalisa keputusan mana yang lebih baik akan dipungut dan diterapkan.
4. Statistika inferensial
Statistik inferensial ialah pernyataan yang dipungut dari sampel sebuah populasi secara acak untuk mencerminkan populasi yang sebenarnya. Istilah populasi yaitu semua elemen yang bakal diteliti, sementara sampel yakni bagian dari populasi.
Tahapan Dalam Menggunakan Ilmu Statistika
Dikutip dari Sri Mulyono (2003) bahwa dalam menuntaskan permasalahan secara statistik me sti dipakai pendekatan ilmiah yang terdiri dari sejumlah tahap, diantaranya:
1. Mengidentifikasi persoalan
Pertama kali permasalahan yang dihadapai me sti dicerna dan didefinisikan dengan benar. Sering diadukan bahwa kekeliruan kesimpulan studi diakibatkan karena kekeliruan mendefinisikan persoalan.
2. Pengumpulan fakta-fakta yang ada.
Data me sti dikoleksi dengan tepat dan selengkap barangkali serta bersangkutan dengan permasalahan yang dihadapi. Sumber data bisa digolongkan dalam dua kelompok yaitu eksternal dan internal, data internal bisa ditemukan pada bagian-bagian yang terdapat dalam sebuah organisasi. Data eksternal contohnya data yang didapatkan dari publikasi pemerintah, jurnal rutin dan lain-lain.
3. Mengumpulkan data pribumi yang baru.
Seringkali data yang dibutuhkan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, karena tersebut harus dikoleksi sendiri.
4. Klasifikasi data
Setelah data dikumpulkan, etape berikutnya ialah mengelompokkan fakta-fakta cocok dengan destinasi studi. Mengidentifikasikan data-data menurut kesamaan sifat-sifatnya dan menyusunnya ke dalam kelompok-kelompok disebut klasifikasi.
5. Penyajian data
Ringkasan informasi yang disajikan dalam format tabel, diagram dan ukuran-ukuran deskriptif laksana rata-rata dan dispersi, menolong analisis dalam mengucapkan hal-hal penting untuk pihak lain.
6. Analisis data
Jika data dikoleksi dari sampel, maka menurut ukuran-ukuran deskriptif yang sudah dihitung dilaksanakan pendugaan nilai parameter populasi dan pengujian asumsi parameter atau ciri-ciri populasi. Kemudian analisis mengartikan hasil pendugaan dan membuat benang merah atas hasil pengujian.
Penerapan Ilmu Statistika Ekonomi di Berbagai Disiplin Ilmu
Statistika tidak sedikit diterapkan di bermacam-macam ilmu mulai dari ilmu alam dan ilmu sosial maupun di bidang bisnis. Salah satu misal dari penerapan ilmu statistika terhadap bidang perekonomian yakni perhitungan perkembangan ekonomi, inflasi, jumlah duit beredar, tingkat kemiskinan, jumlah pengangguran dan lainnya, sementara dalam bidang industri dapat diberikan contoh pada perhitungan jumlah buatan barang atau jasa yang menjangkau keuntungan maksimum, kapan masa-masa yang tepat guna mengembangkan produk baru atau meningkatkan produksi.
Dalam bidang bisnis pun statistik diterapkan antara lain, perhitungan indeks tendensi bisnis, perhitungan dividen, kesempatan mendapatkan keuntungan andai menanamkan investasi di saham dan lainnya.
Contoh Penerapan Ilmu Statistika Ekonomi pada Bisnis
Salah satu misal dari penerapan ilmu statistika ekonomi pada bisnis yaitu pemakaian indeks tendensi bisnis (ITB). Indeks Tendensi Bisnis ialah indikator pertumbuhan ekonomi terkini yang datanya didapatkan dari Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik berkolaborasi dengan Bank Indonesia dengan variabel pembentuk indeks tendensi bisnis yaitu penghasilan usaha, pemakaian kapasitas produksi/usaha dan rata-rata jam kerja dengan memasukkan 9 sektor yang terdapat antara lain:
1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, gas dan air bersih
5. Konstruksi
6. Perdagangan, hotel dan restoran
7. Transportasi dan telekomunikasi
8. Keuangan, persewaan dan jasa.
Survei tersebut dilaksanakan setiap triwulan di sejumlah kota besar terpilih di semua provinsi di Indonesia. Jumlah sampel STB Triwulan IV-2009 sejumlah 2.400 perusahaan besar dan sedang, dengan narasumber pimpinan perusahaan.
Sebagai misal bahwa Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada Triwulan I-2010 sebesar 103,41, yang berarti terjadi peningkatan situasi bisnis pada triwulan tersebut dikomparasikan periode yang sama tahun kemudian yang melulu sebesar 96,91. Namun tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah dikomparasikan Triwulan IV-2009 yang nilai ITB menjangkau 108,45.
Peningkatan ITB pada kuartal I-2010 tersebut, diakibatkan oleh meningkatnya situasi bisnis mayoritas sektor ekonomi diantaranya sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan yang merasakan peningkatan bisnis tertinggi (nilai ITB sebesar 112,07).
Peningkatan situasi bisnis diakibatkan oleh adanya peningkatan penghasilan usaha, kapasitas buatan dan rata-rata jam kerja. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan merasakan peningkatan penghasilan usaha sangat tinggi, sementara sektor Konstruksi dan sektor Transportasi & Telekomunikasi merasakan penurunan penghasilan usaha. Sedangkan sektor Konstruksi dan sektor Transportasi serta Telekomunikasi adalah sektor ekonomi yang merasakan penurunan situasi bisnis.
Diambil dari berbagai sumber | skripsimalang.com melayani Jasa Pembuatan Skripsi Malang | Jasa Olah Data Skripsi