Wawancara terstruktur adalah metode penting dalam penelitian dan proses pengumpulan informasi. Dalam dunia akademis, bisnis, dan banyak bidang lainnya, wawancara terstruktur digunakan untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang subjek tertentu. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan wawancara terstruktur? Mari kita jelajahi bersama pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh-contohnya.
Wawancara terstruktur merupakan teknik wawancara yang dirancang dengan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Ini membantu kita mendapatkan jawaban yang konsisten dari setiap orang yang diwawancarai. Dengan pendekatan ini, informasi yang diperoleh dapat diandalkan dan relevan. Namun, apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode ini? Simaklah penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur layaknya skrip di film, di mana pewawancara sudah memiliki pertanyaan-pertanyaan yang ditulis sebelumnya. Dalam wawancara ini, pewawancara tidak spontan bertanya apa saja yang terlintas, akan tetapi sudah memiliki persiapan sebelumnya dengan hati-hati. Dengan contoh, Saat ingin mengetahui pendapat seseorang tentang film, pewawancara bisa memberikan pertanyaan yang sama kepada semua orang yang diwawancarai. Ini membuat data yang dikumpulkan menjadi lebih seragam dan dapat diolah dengan lebih mudah.
Tujuan dari melakukan wawancara terstruktur adalah untuk mendapatkan informasi yang terperinci dan sistematis dari responden. Dalam wawancara ini, pertanyaan-pertanyaan telah disusun dengan baik sebelumnya dan diulang kepada setiap responden dengan urutan yang sama. Dengan menggunakan pendekatan ini, peneliti dapat membandingkan tanggapan dari berbagai individu secara objektif dan mengidentifikasi pola-pola atau temuan yang mungkin muncul.
Selain itu, wawancara terstruktur membantu memastikan bahwa topik-topik yang relevan tercakup secara menyeluruh. Dengan menghubungkan pertanyaan satu sama lain, peneliti dapat mengeksplorasi topik lebih dalam dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sudut pandang dan pengalaman responden. Dengan demikian, wawancara terstruktur menjadi alat yang kuat untuk mengumpulkan data yang konsisten dan signifikan dalam penelitian.
Kesimpulannya, wawancara terstruktur penting untuk mendapatkan data yang konsisten dari orang-orang yang diwawancarai. Dengan ini, analisisnya jadi lebih mudah. Dapat dinyatakan, wawancara terstruktur layaknya seperti metode jalan pintas untuk mengumpulkan informasi dengan cara yang sistematis dan efektif.
Baca juga : Apa itu Wawancara Tertutup? Pengertian, Jenis, beserta Contohnya
Kelebihan Wawancara Terstruktur
Salah satu kelebihan utama dari wawancara terstruktur adalah konsistensi dalam pengumpulan data. Dengan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, pewawancara dapat memastikan bahwa setiap responden dihadapkan pada pertanyaan yang sama.
Ini membuat hasil wawancara lebih adil karena semua orang ditanya hal yang sama. Misalnya, jika Anda membandingkan bagaimana berbagai orang menjawab pertanyaan yang sama, Anda bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang perbedaan dan kesamaan di antara mereka.
Selain itu, dengan memiliki pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, pewawancara dapat menjaga agar wawancara berjalan dengan terstruktur dan efisien. Ini berarti tidak ada risiko kehilangan fokus atau melewatkan pertanyaan penting. Misalnya, pewawancara bisa dengan mudah melacak pertanyaan apa yang sudah ditanyakan dan apa yang masih perlu ditanyakan kepada setiap responden.
Keuntungan lainnya dari wawancara terstruktur adalah bahwa data yang diperoleh biasanya lebih mudah untuk dianalisis secara mendalam. Dengan setiap orang dihadapkan pada pertanyaan yang sama, analisis bisa lebih terfokus pada perbandingan dan pola-pola yang muncul di antara berbagai jawaban. Ini memungkinkan peneliti atau pengamat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang subjek yang sedang diteliti.
Kekurangan Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur, meskipun berguna dalam mendapatkan informasi yang terperinci, memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu kekurangannya adalah keterbatasan fleksibilitas. Ini terjadi karena pertanyaan telah ditetapkan sebelumnya, yang membuat pewawancara memiliki sedikit ruang untuk mengeksplorasi tanggapan yang tak terduga dari responden. Sebagai contoh, jika dalam proses wawancara muncul informasi menarik yang tidak terduga, pewawancara mungkin tidak dapat mengeksplorasi lebih jauh karena keterikatan pada daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.
Selain itu, karena wawancara terstruktur mengikuti rencana pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya, prosesnya cenderung memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan wawancara yang lebih tidak terstruktur. Ini terjadi karena setiap pertanyaan harus ditanyakan dengan cermat dan dijawab dengan lengkap sebelum beralih ke pertanyaan berikutnya. Sebagai akibatnya, wawancara terstruktur mungkin tidak cocok untuk situasi di mana waktu menjadi faktor penting, seperti dalam situasi darurat atau ketika harus mengumpulkan informasi dengan cepat.
Oleh karena itu, meskipun wawancara terstruktur bermanfaat dalam menghasilkan data yang terstruktur dan terperinci, penting untuk diingat bahwa pendekatan ini memiliki keterbatasan. Fleksibilitas yang terbatas dalam menanggapi tanggapan yang tidak terduga dan waktu yang lebih lama untuk melaksanakan prosesnya adalah dua kekurangan utama yang perlu dipertimbangkan ketika memilih metode wawancara yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian atau pengumpulan informasi.
Contoh Wawancara Terstruktur
Dalam melakukan wawancara terstruktur, pembukaan paragraf memiliki peran penting dalam menciptakan suasana yang ramah dan terbuka bagi responden. Dengan memperkenalkan tujuan wawancara dan menciptakan kenyamanan, pewawancara dapat memastikan bahwa responden merasa didengar dan dihargai.
Dibawah ini adalah contoh dialog wawancara terstruktur yang bisa Anda gunakan:
- Pertanyaan tentang Pelayanan
Pewawancara: “Bagaimana pengalaman Anda dengan pelayanan yang Anda terima selama menginap di hotel ini?”
Responden: “Pelayanannya sangat baik. Mereka ramah dan responsif terhadap kebutuhan kami.”
- Pertanyaan tentang Fasilitas
Pewawancara: “Apa yang bisa Anda katakan tentang fasilitas yang tersedia di hotel ini, seperti kolam renang atau pusat kebugaran?”
Responden: “Fasilitasnya lengkap dan bersih. Kami menikmati menggunakan kolam renangnya.”
- Pertanyaan tentang Harga
Pewawancara: “Bagaimana menurut Anda tentang harga kamar di hotel ini? Apakah sebanding dengan kualitas dan layanan yang Anda terima?”
Responden: “Harganya masuk akal untuk apa yang kami dapatkan. Kami merasa nilainya sepadan dengan pengalaman menginap kami.”
Dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan ini, pewawancara dapat mendapatkan informasi yang konsisten dari setiap responden. Selain itu, dengan kata penghubung seperti “bagaimana”, “apa”, dan “bagaimana menurut Anda”, pewawancara dapat memandu percakapan dengan lancar dan mendapatkan jawaban yang relevan untuk dianalisis lebih lanjut.
Baca juga : Pentingnya Analisis Data dalam Proses Penulisan Skripsi yang Berkualitas
Kesimpulan
Secara umum, wawancara terstruktur adalah cara yang bagus untuk mendapatkan informasi yang seragam dan mudah diukur dari berbagai orang yang diwawancarai. Meskipun metode ini mungkin kurang fleksibel dibandingkan dengan beberapa alternatifnya, namun keuntungannya dalam memberikan hasil yang konsisten dan analisis yang dalam membuatnya sangat berharga dalam penelitian dan pengumpulan data.
Dengan menggunakan wawancara terstruktur, peneliti dapat memperoleh wawasan yang berharga untuk membuat keputusan yang lebih baik dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya. Selain itu, dengan konsistensi yang dihasilkan oleh metode ini, analisis yang lebih mendalam dapat dilakukan untuk mendukung strategi lanjutan.
Jika Anda ingin mendalami lebih lanjut tentang penggunaan wawancara terstruktur dalam penelitian Anda, jangan ragu untuk menghubungi Admin Skripsi Malang siap memberikan bantuan dan konsultasi untuk membantu Anda mencapai kesuksesan dalam proyek Anda. Jangan sia-siakan kesempatan untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam dengan menggunakan metode wawancara terstruktur yang efektif.