Apa itu Wawancara Tertutup? Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Dalam dunia penelitian dan jurnalisme, istilah wawancara tertutup sering muncul dalam percakapan. Anda mungkin penasaran, apa sebenarnya arti dari istilah tersebut dan mengapa hal itu begitu penting? mari kita jelajahi bersama untuk memahami konsep wawancara tertutup lebih dalam. Serta bagaimana teknik ini dapat memberikan informasi yang lebih kaya dan mendalam kepada kita.

Wawancara tertutup adalah salah satu teknik yang sangat penting dalam pengumpulan data. Dalam wawancara ini, pewawancara mengajukan pertanyaan yang telah disusun sebelumnya kepada peserta, dan meminta mereka untuk menjawab dengan lebih terbuka. Dengan suasana yang lebih intim, peserta cenderung merasa lebih nyaman dan memberikan jawaban yang lebih rinci. Jadi, mari kita teruskan untuk mengeksplorasi mengapa wawancara tertutup sangat berharga dalam proses penelitian dan jurnalisme.

wawancara tertutup

Pengertian Wawancara Tertutup

Wawancara tertutup adalah cara untuk mengumpulkan informasi yang lebih detail dan intim dari seseorang. Dalam wawancara ini, pewawancara memiliki daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya, dan peserta diminta untuk menjawab dengan lebih terbuka. Perbedaannya dengan wawancara terbuka adalah bahwa hanya ada pewawancara dan peserta yang hadir, menciptakan lingkungan yang lebih pribadi dan nyaman.

Metode ini sering digunakan dalam penelitian akademis dan jurnalisme untuk mendapatkan pandangan yang lebih dalam tentang suatu topik. Dalam wawancara tertutup, peserta merasa lebih bebas untuk berbicara karena mereka tahu identitas dan jawaban mereka tidak membagikan dengan orang lain. Ini membuat mereka cenderung memberikan informasi yang lebih jujur dan terbuka tentang pengalaman atau pendapat mereka.

Dengan menggali lebih dalam melalui wawancara tertutup, kita dapat memahami lebih baik apa yang dirasakan atau dipikirkan oleh orang yang diwawancarai. Ini memungkinkan kita untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan mendalam tentang subjek yang sedang dibahas, membantu dalam pengambilan keputusan atau pembuatan kesimpulan yang lebih baik dalam penelitian atau liputan jurnalisme.

Baca juga : Susunan Sistematika Penulisan Skripsi yang Baik dan Benar

Jenis-jenis Wawancara Tertutup

Dalam prakteknya, terdapat beberapa jenis wawancara tertutup yang sering digunakan, masing-masing dengan ciri khasnya sendiri. Ini penting untuk dipahami karena setiap jenis memiliki cara kerja yang berbeda dan dapat digunakan sesuai kebutuhan. Mari kita bahas secara rinci:

1. Wawancara Struktur Tertutup

Wawancara struktur tertutup adalah jenis wawancara di mana pewawancara memiliki kumpulan pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya. Peserta diharapkan untuk menjawab dengan “ya” atau “tidak” atau dengan pilihan jawaban yang telah disediakan. Kata kunci seperti “apakah”, “adakah”, atau “apakah Anda” sering digunakan dalam pertanyaan untuk memandu peserta dalam memberikan jawaban yang sesuai. Contoh dari wawancara struktur tertutup adalah saat seorang peneliti ingin mengumpulkan data tentang preferensi makanan dari sekelompok responden dengan memberikan daftar makanan yang mungkin mereka sukai dan meminta mereka untuk memilih pilihan mereka.

2. Wawancara Semi-terstruktur Tertutup

Berbeda dengan wawancara struktur, wawancara semi-terstruktur tertutup memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi pewawancara. Meskipun pewawancara memiliki kerangka pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya, mereka juga memiliki kebebasan untuk menyesuaikan pertanyaan atau menambahkan pertanyaan baru berdasarkan respons peserta. Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan lebih fleksibel dalam memperlakukan situasi yang berbeda. Sebagai contoh, dalam wawancara semi-terstruktur tertutup tentang pengalaman belajar online, pewawancara dapat menyesuaikan pertanyaannya berdasarkan tanggapan peserta untuk mengeksplorasi topik lebih lanjut atau mendapatkan klarifikasi

Dengan memahami perbedaan antara kedua jenis wawancara tertutup ini, kita dapat menggunakan pendekatan yang paling sesuai dengan tujuan kita. Jika kita membutuhkan jawaban yang lebih kaku dan spesifik, wawancara struktur mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, jika kita menginginkan fleksibilitas untuk mengeksplorasi topik lebih dalam, wawancara semi-terstruktur mungkin lebih sesuai. Dengan demikian, pemilihan jenis wawancara tertutup yang tepat dapat membantu kita dalam mendapatkan data yang relevan dan bermanfaat.

Contoh Wawancara Tertutup

Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menemukan berbagai contoh penerapan wawancara tertutup yang memberikan gambaran bagaimana teknik ini digunakan untuk mengumpulkan informasi yang mendalam.

Misalnya, bayangkan seorang psikolog sedang melakukan penelitian tentang stres kerja. Dia dapat menggunakan wawancara tertutup untuk berbicara dengan sejumlah karyawan tentang pengalaman mereka dengan stres di tempat kerja. Dalam wawancara ini, psikolog dapat menyusun daftar pertanyaan yang ditujukan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang menyebabkan stres, strategi yang digunakan untuk mengatasi stres, dan dampaknya pada kesejahteraan psikologis mereka. Dengan menggunakan teknik wawancara tertutup, psikolog dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi karyawan untuk berbicara secara terbuka tentang pengalaman mereka, sehingga menghasilkan informasi yang kaya dan mendalam.

Selain itu, dalam bidang jurnalisme, kita sering melihat contoh wawancara tertutup dalam liputan investigatif. Seorang wartawan mungkin melakukan wawancara tertutup dengan sumber anonim untuk mendapatkan informasi rahasia tentang skandal korupsi di sebuah perusahaan. Dalam wawancara ini, wartawan dapat menyiapkan pertanyaan yang dirancang untuk mengungkap fakta-fakta tersembunyi dan meminta sumber untuk berbicara dengan jujur dan terbuka. Dengan menjamin kerahasiaan identitas sumber, wartawan dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi sumber untuk berbagi informasi penting tanpa takut akan konsekuensi negatif.

Dari kedua contoh tersebut, dapat kita lihat bahwa wawancara tertutup dapat digunakan dalam berbagai konteks untuk menggali informasi yang mendalam dan rinci. Dengan memahami teknik ini dan menggunakan pertanyaan yang tepat, kita dapat memperoleh wawasan yang berharga dan menghasilkan data yang bermutu tinggi.

Baca juga : Apa itu Wawancara Terbuka? Pengertian, Jenis, beserta Contohnya

Kesimpulan dari Wawancara Tetutup

Kesimpulannya wawancara tertutup adalah kunci untuk membuka pintu informasi yang lebih dalam dan terperinci. Dengan suasana yang lebih intim dan bebas dari gangguan, peserta lebih cenderung untuk berbagi pengalaman dan pandangan yang lebih jujur dan mendalam. Akibatnya memungkinkan para peneliti dan jurnalis untuk mendapatkan wawasan yang lebih kaya tentang subjek yang sedang diteliti atau dilaporkan.

Selain itu, wawancara tertutup juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam menyampaikan pikiran dan perasaan mereka. Dengan demikian, proses ini tidak hanya menguntungkan bagi pengumpulan data yang lebih akurat. juga membangun hubungan yang lebih baik antara pewawancara dan responden. Dalam keseluruhan, wawancara tertutup adalah alat yang kuat untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai topik, dan dapat menjadi langkah penting dalam mencapai kesuksesan dalam penelitian atau peliputan jurnalistik.

Jangan lewatkan kesempatan untuk memperdalam pemahaman Anda tentang wawancara tertutup! Dalam artikel kami, kami telah menjelaskan dengan jelas apa itu wawancara tertutup, jenis-jenisnya, dan memberikan contoh-contoh yang bisa Anda pelajari. Jika Anda ingin tahu lebih banyak atau memiliki pertanyaan, hubungi Admin Skripsi Malang sekarang juga. Kami di sini untuk membantu Anda menavigasi dunia wawancara tertutup. Jangan ragu untuk bertanya!

This will close in 20 seconds

Open chat
Ribuan mahasiswa telah terbantu dan berhasil lulus. Konsultasikan skripsimu sekarang...