Ketika kita mendengar kata “argumen”, seringkali kita membayangkan perdebatan atau pertukaran gagasan antara dua belah pihak yang memiliki pandangan berbeda. Namun, argumen sebenarnya lebih dari itu. Ini adalah cara untuk menjelajahi ide-ide, mempertahankan pandangan, dan mencapai pemahaman yang lebih dalam.
Argumen memainkan peran penting dalam komunikasi manusia. Di dunia yang penuh dengan kompleksitas dan perbedaan pendapat, kemampuan untuk mengemukakan argumen yang kuat dan jelas sangatlah berharga. Argumen bisa bervariasi mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks, dari yang persuasif hingga yang informatif. Namun, tidak peduli bentuknya, sebuah argumen yang baik haruslah didasarkan pada fakta yang kuat dan logika yang konsisten. Ini adalah kunci dalam memahami esensi dari sebuah argumen.
Dengan kata lain, argumen adalah cara kita menyampaikan ide-ide kita secara efektif kepada orang lain, baik itu untuk meyakinkan mereka, mempertukarkan pendapat, atau mencapai kesepahaman bersama.
Apa itu Argumen?
Argumen adalah ketika dua orang atau lebih berbagi ide dan pendapat mereka. Ini adalah proses yang dinamis dan kompleks di mana mereka berusaha untuk saling mempengaruhi atau mencapai pemahaman yang lebih baik. Tidak seperti adu argumen yang tidak bermakna, tujuan dari sebuah argumen adalah untuk meyakinkan orang lain tentang kebenaran atau validitas dari apa yang kita katakan. Ini bisa terjadi di berbagai situasi, mulai dari debat politik hingga percakapan ilmiah. Pentingnya argumen terletak pada kemampuannya untuk membantu kita memahami sudut pandang orang lain dan mencapai kesepakatan bersama.
Dalam sebuah argumen, setiap pihak berusaha untuk mendukung pendapatnya dengan alasan yang kuat. Mereka menggunakan kata-kata yang baik dan argumen yang terstruktur untuk menyampaikan pandangan mereka. Meskipun mungkin ada perbedaan pendapat, tujuan akhirnya adalah untuk mencapai kesepahaman atau setidaknya menghormati pandangan satu sama lain. Oleh karena itu, argumen tidak hanya tentang menang atau kalah, tetapi juga tentang pertukaran gagasan yang bermanfaat untuk semua pihak yang terlibat.
Baca juga: Apa Itu Skripsi? Tujuan, Jenis dan Tahapan
Jenis-jenis Argumen
Jenis-jenis argumen bisa dilihat dari tujuannya dan cara penyajiannya. Ini penting untuk kita pahami agar bisa menilai argumen dengan lebih baik. Mari kita lihat beberapa kategori utamanya:
1. Argumen Deduktif
Argumen deduktif berfungsi seperti rancangan logis yang kokoh. Pada dasarnya, argumen ini memastikan bahwa kesimpulan yang diambil adalah suatu kebenaran yang pasti berdasarkan premis-premis yang diberikan. Dalam contoh yang diberikan, premis-premisnya adalah bahwa “Semua manusia adalah makhluk berpikir” dan “Siti adalah manusia.” Dari premis-premis ini, kita bisa dengan pasti menyimpulkan bahwa “Siti adalah makhluk berpikir.”
Ini karena, sesuai dengan aturan logika, jika semua manusia adalah makhluk berpikir dan Siti adalah manusia, maka secara deduktif, Siti juga haruslah makhluk berpikir. Argumen deduktif memberikan kepastian yang tinggi dalam kesimpulannya.
2. Argumen Induktif
Berbeda dengan argumen deduktif yang menawarkan kepastian, argumen induktif bertujuan untuk mencapai kesimpulan yang mungkin dari bukti-bukti yang ada. Ini seperti menghubungkan titik-titik untuk membuat gambaran yang lebih besar, dengan kesimpulan yang lebih bersifat probabilitas daripada pasti.
Dalam contoh argumen induktif, premis yang diberikan adalah bahwa “Semua anjing yang saya temui adalah berbulu.” Dari situ, kita bisa menyimpulkan secara induktif bahwa “Mungkin semua anjing berbulu.” Namun, kesimpulan ini tidak bisa dijamin sepenuhnya, karena bisa saja ada anjing yang tidak berbulu yang belum pernah kita temui. Argumen induktif lebih tentang melihat pola dari bukti-bukti yang ada untuk mencapai kesimpulan yang masuk akal.
3. Argumen Persuasif
Argumen persuasif memiliki tujuan yang berbeda, yaitu untuk mempengaruhi pendapat atau tindakan orang lain. Dalam argumen ini, penyaji akan menggunakan berbagai strategi, termasuk logika, emosi, atau otoritas, untuk membujuk pendengar atau pembaca agar setuju dengan pandangan mereka.
Ini sering terlihat dalam debat politik, iklan, atau kampanye sosial di mana tujuannya adalah untuk memenangkan dukungan atau perubahan perilaku. Argumen persuasif bisa sangat kuat dalam memengaruhi opini, tetapi juga perlu dievaluasi dengan kritis karena bias potensial yang mungkin ada.
4. Argumen Deskriptif
Argumen deskriptif berbeda dari argumen persuasif karena tujuannya adalah untuk memberikan informasi secara objektif tentang suatu fenomena atau kejadian tanpa mencoba mempengaruhi pendapat orang lain. Ini seperti memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang terjadi tanpa menarik kesimpulan atau mengajukan klaim yang bersifat persuasif.
Contohnya bisa berupa laporan berita yang berusaha untuk memberikan informasi yang akurat dan seimbang tentang suatu peristiwa, atau tulisan ilmiah yang menjelaskan konsep atau teori tanpa berusaha mempengaruhi opini pembaca. Argumen deskriptif penting untuk memahami suatu topik secara objektif sebelum membuat penilaian atau kesimpulan.
Struktur Argumen
Penting untuk memahami struktur argumen karena hal itu membantu kita berkomunikasi dengan jelas dan efektif. Ketika kita menyusun argumen, ada tiga bagian utama yang harus diperhatikan: premis, hubungan, dan kesimpulan logis antara keduanya.
1. Premis
Premis adalah dasar dari argumen kita. Mereka adalah pernyataan atau informasi yang kita gunakan untuk mendukung kesimpulan. Misalnya, jika kita ingin mengatakan bahwa “Matahari bersinar di pagi hari”, premisnya adalah “Matahari adalah sumber cahaya utama di tata surya”.
2. Kata Penghubung
Untuk mengaitkan premis dengan kesimpulan, kita menggunakan kata penghubung. Misalnya, “karena”, “dengan demikian”, atau “oleh karena itu”. Ini membantu membentuk aliran logis dalam argumen kita.
3. Kesimpulan
Kesimpulan adalah pernyataan yang kita buat berdasarkan premis-premis tersebut. Ini adalah hasil akhir dari argumen kita. Misalnya, jika premis kita adalah “Semua manusia adalah makhluk berpikir” dan “Saya adalah manusia”, maka kesimpulannya bisa menjadi “Saya adalah makhluk berpikir”.
Jika hubungan logis antara premis dan kesimpulan kuat dan konsisten, maka argumen kita akan menjadi lebih persuasif dan meyakinkan. Jika tidak, orang mungkin tidak akan terpengaruh oleh argumen kita. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam argumen kita dapat diterima secara logis oleh pembaca atau pendengar.
Contoh-contoh Argumen
Sebagai contoh, mari kita lihat mengapa pendidikan itu penting. Pertama-tama, pendidikan memberi kita lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Ketika seseorang memiliki pendidikan yang baik, mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan dan bisnis. Ini membuat mereka lebih menarik bagi pengusaha dan meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
Selain itu, pendidikan juga membantu mengurangi kemiskinan. Ketika lebih banyak orang memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas, mereka memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang membayar lebih baik. Dengan pendapatan yang lebih tinggi, mereka dapat mengangkat diri dari kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup mereka serta keluarga mereka.
Dalam setiap argumen, penting untuk memiliki alasan yang kuat dan relevan yang mendukung pernyataan atau pendapat yang kita ajukan. Selain itu, menggunakan kata penghubung seperti “karena”, “sehingga”, “oleh karena itu”, dan sejenisnya akan membantu menghubungkan pernyataan dengan alasan secara logis.
Baca juga: Jenis-jenis Metode Penelitian
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, argumen merupakan bagian integral dalam komunikasi manusia, memainkan peran penting dalam memajukan pemahaman dan mempengaruhi tindakan. Dengan memahami pengertian, jenis, struktur, dan contoh argumen, kita dapat lebih efektif dalam merumuskan pandangan kita, mempertahankan pendapat kita, dan berpartisipasi dalam dialog yang produktif. Oleh karena itu, penting untuk terus mengembangkan keterampilan dalam merumuskan dan mengevaluasi argumen agar kita dapat berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
Ingin mengasah kemampuan merumuskan argumen yang kuat untuk skripsi Anda? Temukan semua yang Anda butuhkan dalam artikel ‘Argumen: Pengertian, Jenis, Struktur & Contoh’. Hubungi admin Skripsi Malang sekarang untuk konsultasi lebih lanjut dan dapatkan panduan eksklusif dalam menyusun argumen yang meyakinkan!
Penulis: Andrea